Bisnis.com, BANDUNG--Peringatan HUT ke-80 Provinsi Jawa Barat akan digelar dengan nuansa dan ragam acara yang unik.
HUT ke-80 Jabar kali ini berbeda karena ada dua acara utama yakni Paripurna dan Kirab bernuansa kerajaan Sunda.
Acara pertama rapat paripurna bakal digelar di Gedung Merdeka mulai pukul 13.00 WIB, dilanjutkan kirab dari Gedung Merdeka ke Gedung Sate hingga berakhir pukul 18.00 WIB.
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi memastikan pihaknya akan mengikuti seluruh rangkaian HUT Jabar ke-80 hingga selesai termasuk mengikuti kirab budaya.
"Saya akan berangkat bersama peserta kirab dari Gedung Merdeka sampai Gedung Sate," katanya, Senin (18/8/2025).
Gedung Merdeka dipilih sebagai tempat Paripurna agar kapasitasnya lebih luas dan memiliki nilai historical.Rencananya bakal ada dua ribu tamu undagan yang mengikuti paripurna HUT Jabar ke-80 besok.
Baca Juga
Pada acara Parpurna kali ini, akan ada pembacaan sejarah Jawa Barat berbasis kerajaan. "Muhun [betul, sejarah kerajaan akan dibacakan," kata Dedi Mulyadi.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Kadisparbud) Jabar, Ilendra Sofyan memberikan penjelasan terkait acara yang akan berlangsung, termasuk pembacaan sejarah kerajaan di paripurna.
“Artinya, bahwa kita ini punya dua sejarah pembentukan Jawa Barat. Pertama secara administrasi atau undang-undang, tetapi kami juga ingin melihat secara culture atau budaya,” kata Iendra.
Menurutnya, pada HUT Jabar sebelumnya yang dibacakan hanya sejarah pembentukan Jawa Barat dari zaman perang, kalau nanti ada pembacaan sejarah dari beberapa kerajaan akan disampaikan.
“Misalnya Sumedang Larang, kemudian Galuh, Cirebonan, Pakuan, begitu. Nah, itu nanti akan disampaikan,” katanya.
Setelah itu, agenda dilanjutkan dengan penyerahan sertifikat mengenai buku Babadan
dari UNESCO, salah merupakan salah satu artefak atau bukti sejarah pembentukan sejarah kerajaan-kerajaan di Jawa Barat.
“Sisanya saya kira normatif, ada sambutan, lagu Indonesia Raya, berdoa dan lain sebagainya,” ucapnya.
Acara pertama, diperkirakan selesai sampai pukul 15.00 WIB, kemudian dilanjutkan acara kedua yakni kirab atau karnaval dari Gedung Merdeka ke Gedung Sate sejauh 4,2 km.
Acara tersebut, kata dia, akan diikuti oleh forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) Jawa Barat dan dari 27 Kabupaten/Kota.
“Nah, karena namanya Kirab konsepnya adalah tidak ada kendaraan bermotor, sehingga kendaraan yang akan digunakan satu adalah jalan kaki tentunya, kuda, kereta kencana dan gerobak atau lain sebagainya gitu ya,” katanya.
Tema kirab ini, kata dia, diambil adalah kerajaan Sunda masing-masing daerah di Jawa Barat. Kirab ini akan diikuti lebih dari tiga ribu peserta dari Gedung Merdeka ke Gedung Sate.
“Nanti teman-teman kabupaten/kota akan menampilkan sesuai dengan tematik sejarah kerajaannya begitu ya. Contoh Kabupaten Cirebon adalah ke Cirebonan atau Kasepuhan dan lain sebagainya. Bogor misalnya adalah Kerajaan Pakuan.
Selain itu, peserta kirab juga akan menampilkan kesenian dan membawa jampanan atau makanan-makanan tradisional dari daerah masing-masing.
“Di Gedung Sate nggak ada (acara lagi). Jadi, hanya penyambutan saja oleh Pak Gubernur. Setelah itu bubar saja. Nggak ada. Malamnya nggak ada hiburan,” katanya.
Adapun rute yang akan dilalui saat kirab nanti adalah dari Gedung Merdeka - Jalan Braga - Jalan Perintis Kemerdekaan - Jalan Wastu Kencana - Jalan Ir. H Djuanda - Jalan Sulanjana dan ke Gedung Sate.
“Ya pastinya (pengalihan arus). Koordinasi (dengan Polisi) begitu untuk persiapan dengan berbagai pihak,” pungkasnya.