Bisnis.com, CIREBON - Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Cirebon menyebutkan wilayahnya kesulitan menaikkan nilai investasi seperti daerah lainnya di Kawasan Metropolitan Rebana.
Kepala DPMPTSP Kota Cirebon Sosro Harsono mengatakan Kota Cirebon kesulitan menaikkan realisasi investasi lantaran luas wilayah yang terbatas. Akibatnya, banyak investor tidak bisa berekspansi.
"Luas wilayah terbatas, sehingga tidak bisa menampung industri yang padat karya. Di tempat kami yang tepat untuk kegiatan industri padat modal," kata Sosro di Kota Cirebon, Selasa (25/6/2024).
Hingga Juni 2024, kata Sosro, realisasi investasi di Kota Cirebon sudah menembus angka sekira Rp500 miliar. Sementara, target yang harus dicapai oleh pemerintah pada tahun ini sebesar Rp800 miliar.
Menurut Sosro, capaian tersebut didominasi oleh sektor perdagangan barang dan jasa. Sementara, daerah lainnya di Kawasan Metropolitan Rebana ditopang oleh sektor industri, listrik, gas, dan air.
"Di tempat kami banyak berdiri banyak UMKM yang melakukan aktivitas perdagangan barang maupun jasa," kata Sosro.
Baca Juga
Beberapa waktu lalu, DPMPTSP Kota Cirebon membuat aplikasi sistem layanan jaringan terpadu (Silangit). Perangkat lunak tersebut dibuat untuk mempermudah investor menanamkan modal di Kota Udang.
Sosro mengatakan aplikasi Silangit nantinya memudahkan calon investor untuk yang bidang usahanya tidak masuk ke dalam online single submission risked based approach (OSS-RBA).
"Ada beberapa unit usaha yang tidak ada di OSS-RBA jadi nanti bisa menggunakan aplikasi Silangit,” kata Sosro.
Sosro mengatakan, jenis investasi yang masuk meliputi investasi risiko rendah, risiko menengah rendah, risiko menengah tinggi, dan risiko tinggi.
"Investasi risiko rendah menjadi yang paling banyak meningkat, misalnya toko kelontong dan UMKM. Kalau risiko menengah rendah itu investasi yang membutuhkan keahlian, misalnya bengkel,” jelasnya.
Kota Cirebon, lanjut Sosro, memiliki empat potensi wilayah untuk para investor, yakni Kejawanan, Pelabuhan, Kesenden, dan Argasunya.