Bisnis.com, CIREBON - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat produksi padi dari Kabupaten Cirebon sepanjang periode Januari-April 2024 hanya mampu menembus angka 94.539 ton
Dalam catatan tersebut, produksi padi pada periode Januari-April 2024 mampu menembus angka 159.030 ton. Hal ini menunjukkan produksi padi dari Kabupaten Cirebon mengalami penurunan sebanyak 64.491 ton.
Dari sisi lain, luas panen padi di Kabupaten Cirebon terus mengalami penyusutan dari 26.226 hektare pada 2023 menjadi 8.826 hektare pada tahun ini.
Petani di Kabupaten Cirebon mengkhawatirkan penurunan kinerja produksi padi terus berlanjut hingga akhir 2024.
Petani di Kabupaten Cirebon, Abdullah mengatakan selama tahun lalu ia hanya mampu memproduksi padi sebanyak 600 kilogram. Beberapa tahun lalu, produksi dari sawah miliknya mampu menembus angka 1,2 ton.
Penurunan tersebut, kata Abdullah, diperkuat lantaran mundurnya masa tanam padi dari Januari ke April 2024. Cuaca buruk yang terjadi pada awal tahun dan rendahnya alokasi pupuk subsidi menjadi pemicu.
Baca Juga
"Bulan Mei ini baru mau panen pertama.
Normalnya, bulan ini sudah memasuki masa panen kedua. Kami pasrah tahun ini panen hanya dua kali saja," kata Abdullah, Kamis (20/6/2024).
Petani Kabupaten Cirebon mengharapkan pemerintah daerah mampu memperkuat jaminan kepada petani. Jaminan tersebut untuk melindungi akibat gagal panen, bencana alam, serangan organisme pengganggu pertumbuhan, hingga dampak perubahan iklim.
Menurutnya, di tengah anjloknya angka produksi, petani mengeluhkan pupuk subsidi yang langka. Bahkan, stok yang ada justru dijual mahal kepada petani-petani besar.
"Seretnya suplai pupuk sehubungan dengan naiknya ongkos produksi. Biaya produksi tinggi, tetapi nilai jual produksinya rendah. Sangat berpengaruh terhadap pendapatan," kata Abdullah.