Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mentan Yakin Program Pompanisasi di Jabar Pacu Produksi Padi Selama Kemarau

Kementan memastikan program pompanisasi yang dilakukan di Jawa Barat mampu menjaga produktivitas lahan pertanian padi selama musim kemarau.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman saat ditemui di Kantor Kementerian Pertanian (Kementan), Rabu (25/10/2023) - BISNIS/Ni Luh Angela.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman saat ditemui di Kantor Kementerian Pertanian (Kementan), Rabu (25/10/2023) - BISNIS/Ni Luh Angela.

Bisnis.com, MAJALENGKA - Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan program pompanisasi yang dilakukan di Jawa Barat mampu menjaga produktivitas lahan pertanian padi selama musim kemarau.

Menurut Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, pompanisasi menjadi solusi cepat dan tepat untuk melindungi lahan pertanian dari risiko kekeringan. Jumlah pompa yang dibagikan di Jawa Barat pun mencapai 10.000 unit.

"Melalui program ini diharapkan produksi pangan yang dilakukan di Jawa Barat bisa berjalan optimal," kata Amran saat ditemui di Kabupaten Majalengka, Kamis (6/6/2024).

Amran mengatakan, pompanisasi di Jawa Barat dilakukan secara berkelanjutan agar para petani tetap mengairi lahan pertanian dengan mengandalkan sumber air yang tersedia.

Ditambahkannya, penyediaan sumber air menjadi program prioritas yang ditujukan agar aktivitas penanaman padi di wilayah Jabar tidak terkendala karena adanya musim kemarau. Setiap tahunnya daerah itu pun kerap mengalami surplus.

“Pompanisasi kami gerakan terus, karena sekarang adalah ada dampqk El Nino overlap dengan musim kemarau. Yang ada (sumber air) kami pompa dulu. Nah di sini (Majalengka) ada Sungai Cipelang, kita pompa airnya, dijadikan pangan,” katanya.

Mentan pun memastikan, sejauh ini produksi beras dari hasil panen petani relatif aman sehingga bisa mencukupi kebutuhan pangan bagi masyarakat. Pemerintah juga berkomitmen memajukan sektor pertanian dan meningkat selama tahun 2024.

“Saya katakan Maret sampai Juni, aman. Mudah-mudahan tahun ini produksinya meningkat. Tahun lalu kisarannya 30-31 juta ton,” katanya.

Sebelumnya, sebanyak 123 kelompok tani di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat mendapatkan bantuan pompa dari Kementerian Pertanian. Bantuan tersebut untuk menjaga produktivitas pertanian pada musim kemarau.

Penjabat Bupati Kuningan, Iip Hidajat mengatakan, ratusan kelompok tani tersebut berada di 22 wilayah kecamatan. Petani pun sudah diimbau untuk menggunakan alat tersebut sesuai ketentuan.

"Bantuan pompanisasi ini diharapkan mampu memberikan dampak yang positif terhadap perluasan areal tanam dan meningkatkan indeks pertanaman," kata.

“Poin penting dari bantuan pompanisasi ini yang harus diperhatikan adalah memastikan sumber air permukaan (sungai, waduk, embung, kolam dan lainnya) yang dapat di pompa, lokasi diprioritaskan pada sawah tadah hujan," sambungnya.

Kabupaten Kuningan, kata Iip, memiliki lahan sawah tadah hujan yang dekat dengan sumber mata air seluas 3.816 hektare yang berpotensi untuk kegiatan pompanisasi.

Menurutnya, potensi tersebut diharapkan mampu memberikan dampak terhadap  peningkatan produksi, sehingga mampu memenuhi kebutuhan atau ketersediaan pangan bagi masyarakat Kuningan.

"Diharapkan penggunaan pompa ini berjalan efektif dan dapat mencapai target atau sasaran yang telah ditetapkan oleh Kuningan sehingga swasembada pangan," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hakim Baihaqi
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper