Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dedi Mulyadi Pastikan Rencana Kenaikan PBB 1000% di Kota Cirebon Batal

Gubernur Jabar Dedi Mulyadi memastikan rencana kenaikan PBB 1.000% di Cirebon batal setelah berdialog dengan Wali Kota Effendi Edo.
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi di Gedung Kementerian HAM, Jakarta, Kamis (8/5/2025)/BISNIS-Annisa Nurul Amara
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi di Gedung Kementerian HAM, Jakarta, Kamis (8/5/2025)/BISNIS-Annisa Nurul Amara
Ringkasan Berita
  • Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memastikan rencana kenaikan PBB sebesar 1000% di Kota Cirebon dibatalkan.
  • Dialog antara Dedi Mulyadi dan Wali Kota Cirebon Effendi Edo menegaskan bahwa kenaikan PBB yang direncanakan pada 2024 akan dievaluasi dan dibatalkan.
  • Wali Kota Cirebon memastikan tidak akan ada kenaikan PBB hingga 1000% pada 2026, sehingga warga tidak perlu khawatir.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi memberikan kepastian kenaikan PBB di Kota Cirebon sebesar 1.000% tidak akan terjadi.
Untuk memastikan kebijakan yang terancam memberatkan warga Kota Cirebon ini, Dedi Mulyadi langsung berdialog dengan Wali Kota Cirebon Effendi Edo pada Kamis (14/8/2025).
"Kita sudah bertemu dengan wali kota Cirebon. Menyangkut yang ramai di media sosial hari ini kenaikan pajak bumi bangunan kota Cirebon 1.000%," katanya. 
Dari penjelasan Wali Kota Edo, Gubernur Jabar itu mendapat gambaran jika rencana kenaikan ini lahir pada 2024 saat masih dijabat Pj Wali Kota Cirebon. Edo juga mengaku jika rencana ini diterapkan akan memberatkan warganya. "Nah, tapi kan sekarang sudah ada nota keberatan, itu kemahalan. Lagi berat nih masyarakatnya," ujarnya.
KDM juga meminta jaminan pada Edo untuk mengevaluasi atau membatalkan rencana kenaikan tersebut. Edo bahkan memastikan PBB Kota Cirebon akan kembali pada angka awal. "Artinya akan mengevaluasi keputusan yang dibuat oleh PJ Wali Kota terdahulu," kata KDM.
Menurutnya Edo juga memastikan tidak akan ada kenaikan hingga 1.000% pada 2026. Atas keputusan tersebut KDM meminta warga Kota Cirebon tidak perlu gelisah. "Mohon enggak ramai lagi sudah dijawab oleh wali kota yang bijak. Walaupun dada terasa sesak keputusan itu harus diambil demi rakyat," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro