Bisnis.com, CIREBON - Pemerintah desa di wilayah Kabupaten Cirebon bagian timur diminta untuk mengalokasikan sebagian kecil anggaran dana desa untuk penanganan bencana.
Anggota Komisi VIII DPR-RI Selly Andriani Gantina mengatakan berdasarkan aturan dari Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) bisa menganggarkan dana untuk keperluan penanganan bencana.
Di antaranya, untuk biaya pembangunan tenda dapur umum, pembelian bahan makanan pokok, serta bantuan primer untuk warga terdampak.
“Pemerintah desa juga ada anggaran desa yang dimanfaatkan untuk tanggap darurat bencana saat terjadi bencana, sehingga pemdes tidak harus mengandalkan APBD kabupaten atau pusat,” kata Selly di Kabupaten Cirebon, Jumat (8/3/2024).
Selly mengatakan, menghadapi persoalan banjir harus ada sinergitas antara pemerintah pusat, provinsi dan daerah. Hal ini agar pemerintah desa mampu mengetahui aliran sungai yang melintas di desa ini adalah aset pemerintah kabupaten atau provinsi atau BBWS.
Menurut Selly, pemerintah provinsi pun juga harus konsisten mengatasi permasalahan tersebut karena Kabupaten Cirebon ini adalah daerah hilir dari Sungai Cisanggarung.
Baca Juga
"Jangan sampai banjir dari hulu, tapi hulunya tidak tertangani. Juga bagaimana pemprov melakukan tata kelola dan tata ruang daerah konservasi, daerah Kuningan sudah banyak berubah menjadi kawasan wisata, padahal sudah ditetapkan daerah konservasi, akhirnya resapan saat hujan deras ini bisa menimbulkan bencana," kata Selly.
Sebelumnya, jumlah warga di Kabupaten Cirebon terkena dampak banjir pada Selasa (5/3/2023) lebih dari 83.000 jiwa. Jumlah itu berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat pada Jumat (8/3/2024) pagi.
Berdasarkan hasil asesmen yang dilakukan BPBD, puluhan ribu warga terdampak itu berada di lima kecamatan yaitu, Waled, Karangwareng, Pasaleman, Pabedilan, dan Gebang. Seluruhnya berada di daerah perbatasan antara Jawa Barat-Jawa Tengah.
Banjir tersebut menyebabkan 6.406 rumah terendam, 11 rumah beribadah terendam. Kerugian akibat bencana ini pun masih terus dihitung oleh BPBD bersama pemerintah daerah.
Sebelumnya, hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Kuningan dan sebagian Kabupaten Cirebon pada Selasa (5/3/2023) sore menyebabkan volume air Sungai Cisanggarung meningkat hingga merendam permukiman warga di kawasan hilir Sungai Cisanggarung.
Selain berdampak kepada belasan ribu jiwa, banjir yang terjadi di Kabupaten Cirebon ini pun menyebabkan dua warga meninggal dunia.