Bisnis.com, CIREBON - Pemerintah Provinsi (Pemrov) Jawa Barat berupaya menghentikan siklus banjir tahunan di Kabupaten Cirebon bagian timur.
Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mengatakan banjir tahunan yang kerap terjadi di Cirebon bagian timur ini mengancam keselamatan warga. Siklus tersebut pun harus segera dihentikan untuk mencegah kerugian semakin meluas.
“Bertekad mengakhiri siklus banjir yang menghantui wilayah ini setiap tahunnya, serta memberi kesempatan bagi masyarakat untuk hidup dan beraktivitas normal tanpa rasa takut akan ancaman banjir,” kata Bey, Jumat (8/3/2024).
Bey menyebutkan, dalam upaya penanganan banjir di Kabupaten Cirebon, pemerintah daerah menyalurkan bantuan berupa permakanan dan sandang pada senilai Rp101 juta dari APBD Provinsi Jabar.
Sementara dariKementerian Sosial RI sudah memberikan bantuan berupa makanan siap saji, lauk pauk siap saji, makanan anak, sandang, kasur, kidsware, family kit, selimut, terpal, dan tenda senilai Rp1,4 miliar.
“Selain dorongan logistik, telah didirikan posko dapur umum lapangan di kantor UPTD PAPRJJ Wil III Kabupaten Cirebon yang dikelola oleh Tagana Kabupaten Cirebon dan Tagana Kabupten Subang. Dapur Umum ini merupakan dukungan dari Kementerian Sosial RI,” kata Bey.
Baca Juga
Sebelumnya, jumlah warga di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat terkena dampak banjir pada Selasa (5/3/2023) lebih dari 83.000 jiwa. Jumlah itu berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat pada Jumat (8/3/2024) pagi.
Berdasarkan hasil asesmen yang dilakukan BPBD, puluhan ribu warga terdampak itu berada di lima kecamatan yaitu, Waled, Karangwareng, Pasaleman, Pabedilan, dan Gebang. Seluruhnya berada di daerah perbatasan antara Jawa Barat-Jawa Tengah.
Banjir tersebut menyebabkan 6.406 rumah terendam, 11 rumah beribadah terendam. Kerugian akibat bencana ini pun masih terus dihitung oleh BPBD bersama pemerintah daerah.
Sebelumnya, hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Kuningan dan sebagian Kabupaten Cirebon pada Selasa (5/3/2023) sore menyebabkan volume air Sungai Cisanggarung meningkat hingga merendam permukiman warga di kawasan hilir Sungai Cisanggarung.
Selain berdampak kepada belasan ribu jiwa, banjir yang terjadi di Kabupaten Cirebon ini pun menyebabkan dua warga meninggal dunia.