Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Banjir Cirebon Timur: 943,5 Hektare Sawah Gagal Tanam

Sedikitnya 943,5 hektare sawah di Kabupaten Cirebon bagian timur terendam banjir selama tiga hari terakhir.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, CIREBON - Sedikitnya 943,5 hektare sawah di Kabupaten Cirebon bagian timur terendam banjir selama tiga hari terakhir. Banjir terjadi akibat meluapnya Sungai Cisanggarung karena hujan deras.

Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon Nanang Ruhyana mengatakan, ratusan hektare sawah itu berada di sembilan kecamatan yakni Waled, Ciledug, Pabedilan, Losari, Pabuaran, Karangwareng, Babakan, Gebang, dan Pangenan.

Nanang menyebutkan, ratusan hektare sawah yang terendam di sembilan kecamatan tersebut mengalami gagal tanam. “Kerugian mencapai Rp6,4 miliar” kata Nanang di Kabupaten Cirebon, Kamis (7/3/2024).

Sebelumnya, hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Kuningan dan sebagian Kabupaten Cirebon pada Selasa (5/3/2023) sore menyebabkan Sungai Cisanggarung mengalami peningkatan volume air.

Peningkatan volume air tersebut sungai meluap hingga merendam permukiman warga di kawasan hilir Sungai Cisanggarung.

Dampak kejadi tersebit jumlah warga di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat yang terkena dampak banjir pada Selasa (5/3/2023) mencapai 19.052 jiwa. 

Jumlah itu berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat pada Kamis (7/3/2024) pagi pukul 06.30 WIB.

Berdasarkan hasil asesmen yang dilakukan BPBD, puluhan ribu warga terdampak itu berada di lima kecamatan yaitu, Waled, Karangwareng, Pasaleman, Pabedilan, dan Gebang. Seluruhnya berada di daerah perbatasan antara Jawa Barat-Jawa Tengah.

Selain berdampak kepada belasan ribu jiwa, banjir yang terjadi di Kabupaten Cirebon ini pun menyebabkan dua warga meninggal dunia.

Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Cirebon memprediksi, masa panen padi di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat mengalami kemunduran hingga Juni 2024.

Ketua HKTI Kabupaten Cirebon, Tasrip Abu Bakar mengatakan, kemunduran masa panen tersebut terjadi karena sebagian sawah terendam banjir. Akibatnya, sawah yang terendam itu harus dilakukan tanam ulang.

"Petani harus melakukan replanting (tanam ulang) di sawah yang terkenan banjir. Seharusnya panen itu bulan April," kata Tasrip.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hakim Baihaqi
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper