Bisnis.com, CIREBON- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon mendorong Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung melakukan normalisasi sungai-sungai yang ada di wilayah Kabupaten Cirebon bagian timur.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemkab Cirebon, Syafrudin mengatakan, warga terdampak banjir di wilayah timur menginginkan adanya upaya normalisasi lantaran bencana banjir yang melanda kerap terjadi saat hujan mengguyur.
“Masyarakat tidak butuh sembako dan pakaian, karena masyarakat ingin ada perubahan karena banjir ini terus berlanjut,” kata Syafrudin di Kabupaten Cirebon, Kamis (7/3/2024).
Menurut Syafrudin, Pemerintah Kabupaten Cirebon mendorong BBWS Cimanuk Cisanggarung melakukan normalisasi paling lambat pada 2024 ini.
“Masyarakat ingin adanya normalisasi, baik pengerukan sedimentasi atau upaya normalisasi lainnya. Kami mendorong tahun ini segera diselesaikan,” katanya.
Kepala Satker PJSA BBWS Cimanuk Cisanggarung, Uki mengatakan, pihaknya menjanjikan upaya normalisasi Sungai Cisanggarung dan beberapa anak sungai lainnya di wilayah Kabupaten Cirebon bagian timur.
Menurut Uki, hal itu harus dilakukan karena beberapa faktor, di antaranya, perubahan iklim dan tata guna lahan; peningkatan penduduk di dataran banjir; peningkatan erosi dan sedimentasi akibat perubahan tata guna lahan; dan kurang lengkapnya pedoman penanganan serta pemeliharaan infrastruktur.
“Kami akan perjuangkan tahun ini untuk upaya normalisasi,” kata Uki.
Jumlah warga di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat terkena dampak banjir pada Selasa (5/3/2023) mencapai 19.052 jiwa.
Jumlah itu berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat pada Kamis (7/3/2024) pagi pukul 06.30 WIB.
Berdasarkan hasil asesmen yang dilakukan BPBD, puluhan ribu warga terdampak itu berada di lima kecamatan yaitu, Waled, Karangwareng, Pasaleman, Pabedilan, dan Gebang. Seluruhnya berada di daerah perbatasan antara Jawa Barat-Jawa Tengah.
Sebelumnya, hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Kuningan dan sebagian Kabupaten Cirebon pada Selasa (5/3/2023) sore menyebabkan Sungai Cisanggarung mengalami peningkatan volume air.
Peningkatan volume air tersebut sungai meluap hingga merendam permukiman warga di kawasan hilir Sungai Cisanggarung.
Selain berdampak kepada belasan ribu jiwa, banjir yang terjadi di Kabupateb Cirebon ini pun menyebabkan dua warga meninggal dunia.