Bisnis.com, BANDUNG--Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat menyalurkan bantuan senilai total Rp186,63 juta pada warga terdampak bencana pergerakan tanah di Desa Cibedug, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat.
Bantuan disalurkan langsung oleh Plt. Kepala Dinas Sosial Jabar Andrie Kustria Wardhana didampingi Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Enok Komariah.
Pada kesempatan tersebut, tim dari Dinsos Jabar juga memantau kegiatan dapur umum dan pengungsian guna memastikan pengungsi terfasilitasi pemenuhan kebutuhan dasarnya.
"Bantuan ini ada yang bersumber dari APBD Jabar senilai Rp42.644.000 dan dari APBN senilai Rp101.735.000," jelas Enok dikutip Senin (4/3/2024).
Enok melanjutkan, bantuan logistik dari APBD yang disalurkan berupa bahan makanan, seperti mi instan, air mineral, sarden, kornet, liwet instan, abon, dan lainnya.
Sedangkan bantuan dari APBN yang disalurkan berupa bahan makanan, sandang, kasur, kidsware, family kit, alat dapur, tenda gulung, serta 500 kg beras (senilai Rp5.271.500).
Baca Juga
Terhitung sebanyak 47 KK/160 jiwa mengungsi ke Islamic Center setelah terjadinya pergerakan tanah di Desa Cibedug. Pergerakan tanah di desa itu terjadi pada 18 dan 29 Februari.
Bencana ini menyebabkan tanah amblas 5 meter dan beberapa bangunan rusak. Tercatat ada 3 rumah rusak berat, 8 rumah rusak ringan, 36 rumah terancam, dan 1 sekolah dasar rusak berat.
Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Kabupaten Bandung Barat Rizal Carda Wir mengapresiasi bantuan yang diberikan.
"Semoga bantuan yang diberikan dapat menjadi manfaat bagi masyarakat yang terdampak bencana," ujar Rizal.
Status tanggap darurat diberlakukan di Kampung Cigombong, Desa Cibedug, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat mulai 1 Maret 2024. Pengaktifan tanggap darurat selama 12 hari ke depan.
Kampung Cigombong mengalami bencana tanah gerak pada 18 Februari 2024 dan hingga Jumat (1/3), pergerakan tanah masih terjadi dan dampak meluas.
Plh Kepala Pelaksana BPBD Jabar Anne Hermadianne Adnan mengatakan, pergerakan tanah mulai per menit, dan perlu diantisipasi timbunan tanah ke Sungai Cidadap.
"Keamanan kini diperketat untuk masuk ke lokasi bencana siang dan malam karena pergerakan tanah mulai per menit," kata Anne.
Ia menuturkan, BPBD Jabar telah mengirimkan bantuan berupa 50 paket sembako dan 25 dus liter air. Pihak BPBD Kabupaten Bandung Barat mendirikan posko kebencanaan dan dapur umum.
Dampak kerusakan dari tanah gerak ini 3 rumah rusak berat, 8 rumah rusak sedang, dan 36 rumah terancam.
Selain itu, kerusakan juga menimpa bangunan SD Negeri Babakan Talang, satu unit fasilitas umum, dan akses jalan Desa Coigombong - Cihurang.
"Penyebab kejadian hujan dengan intensitas tinggi yang melanda wilayah tersebut dan permukaan tanah yang labil," ujarnya.
Akibat bencana ini, korban terdampak sebanyak 47 KK/155 jiwa dan 48 KK/192 jiwa mengungsi.
BPBD Jabar telah berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Bandung Barat. Pihak BPBD Bandung Barat melakukan asesmen dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk alat berat, juga persiapan posko tanggap darurat beserta kelengkapannya.
Menurut Anne, penanganan saat ini difokuskan pula pada perbaikan akses jalan penghubung untuk beberapa desa yang tertutup akibat dari daerah longsoran agar tidak ada masyarakat yang terisolir.
Selain itu, tambahnya, hasil dari investigasi bersama aparat kewilayahan kecamatan dan desa, kegiatan belajar mengajar di sekolah sementara dihentikan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Sementara waktu ini siswa belajar di rumah.