Bisnis.com, BANDUNG — Langkah PT Migas Utama Jabar (MUJ) menggarap potensi energi baru terbarukan semakin mantap usai ditetapkan menjadi holding BUMD di bidang energi lewat peraturan daerah.
Direktur Utama PT MUJ Begin Troys mengatakan pihaknya didorong oleh Gubernur Jabar Ridwan Kamil dan DPRD Jabar didorong untuk serius menggarap potensi bisnis di bidang energi baru terbarukan. Terlebih masih ada ketimpangan di bagian selatan terkait pasokan energi.
“Di Jawa Barat di sisi bagian utara untuk supply dan demand energi relatif lebih memenuhi. Namun di Jabar Selatan untuk migas masih minim dan masih disuplai dari daerah tengah dan utara,” katanya kepada tim Jelajah Investasi Jabar Bisnis Indonesia.
Namun di sisi potensi EBT, Jabar Selatan menurutnya sangat potensial dan belum dieksploitasi. Dengan perubahan Perda pihaknya mulai menginisiasi untuk bisa menggarap potensi bisnis EBT di Jabar Selatan.
“Supaya pertumbuhan di Jabar Selatan dan pembangunannya yang sedang didorong Pak Gubernur, itu bisa didukung suplai energi yang handal juga,” paparnya.
MU sendiri melalui anak perusahaan PT Energi Negeri Mandiri (ENM) melakukan sinergi Tirta Jabar untuk mengelola PLTM Cirompang di wilayah Bungbulang, Garut.
Baca Juga
Memiliki total produksi 8 MW, PLT Cirompang sudah mengantongi perjanjian jual-beli listrik antara BUMD PT Tirta Jabar-PLN selama 15 tahun sejak 2016 lalu dengan tarif Rp. 850/kwh.
Menurutnya PT ENM menggarap bisnis kegiatan jasa penunjang migas dan Energi Baru Terbarukan & Konservasi Energi (EBTKE). Seperti potensi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH), infrastruktur energi untuk kebutuhan pengeboran hulu migas dan Ketenagalistrikan Premium.
Jelajah Investasi Jabar digelar Bisnis Indonesia perwakilan Bandung terselenggara berkat dukungan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jabar, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Barat, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat, PT Migas Utama Jabar, Bank BJB, PT Jamkrida Jabar, PT IBRM, dan Pemkab Sumedang.
