Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemprov Jabar Nilai Jasa Sarana Mampu Kelola TPPAS Nambo

PT Jasa Sarana akan menjadi pengendali proyek Tempat Pengelolaan dan Permrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Nambo, Kabupaten Bogor.
Kepala Bappeda Jabar Taufiq BS
Kepala Bappeda Jabar Taufiq BS

Bisnis.com, BANDUNG - PT Jasa Sarana akan menjadi pengendali proyek Tempat Pengelolaan dan Permrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Nambo, Kabupaten Bogor.

Kepala Bappeda Jabar Taufiq BS menuturkan pada 26 September lalu Pemprov yang dipimpin Sekda Jabar Setiawan Wangsaatmaja menggelar pertemuan dengan PT JBL. Dalam pertemuan, ditandatangani berita acara memperpanjang keberadaan PEI di PT JBL selama satu bulan dengan syarat tegas.

“Syaratnya pemegang saham PT PEI yang mayoritas di PT JBL diakusisi 100% oleh PT Jasa Sarana. Jadi terjadi nanti pengalihan saham di konsorsium, kalau PT JBL-nya tetap. Tapi kepemilikan konsorsium berubah,” katanya kepada Bisnis, Rabu (7/10).

Langkah ini diambil menurut Taufiq karena melihat PEI sampai saat ini masih menghadapi kesulitan likuiditas untuk melanjutkan pembangunan TPPAS Nambo. Tak cukup klausal pengalihan saham, dalam berita acara tersebut pihaknya juga membubuhkan tekanan lain.

“Kalau tidak bisa mengalihkan ke Jasa Sarana maka akan dilaksanakan terminasi,” tuturnya.

Menurutnya jika dalam satu bulan ke depan pihak PEI tak juga beringsut mengalihkan saham, maka dengan terminasi Pemprov bisa mengambil langkah mencari badan usaha lain atau menugaskan BUMD untuk mengerjakan proyek yang akan mengelola sampah di wilayah Bogor Raya dan Tanggerang Selatan tersebut.

Taufiq sendiri masih menutup berapa nilai saham PEI yang harus dibeli oleh Jasa Sarana. Menurutnya kedua belah pihak saat ini masih menegoisasikan nilai beli tersebut. Dia sendiri menilai langkah pengalihan saham menunjukan Pemprov masih beritikad baik pada PEI. “Mereka sudah hands up, gimana lagi. Kalau diterminasi mereka nggak dapat apa-apa, akuisi dapat kompensasi. Kami sudah berbaik hati,” paparnya.

Jasa Sarana sendiri jika ditugaskan untuk mengelola Nambo diyakini mampu. Menurut Taufiq, jika saham sudah dikantongi maka BUMD infrastruktur tersebut akan mencari mitra yang dari sisi keuangan dan teknologi mumpuni. “Ekuitas Jasa Sarana yang ada masih bisa, alternatif banyak yang berminat dengan Nambo, macam-macam. Nanti kita lihat mana yang feasible,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper