Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Basarnas Jabar Mulai Operasi Siaga SAR di Seluruh Jalur Mudik dan Objek Wisata

Operasi ini bertujuan untuk mengantisipasi berbagai potensi kondisi darurat yang dapat terjadi selama periode mudik dan arus balik Lebaran.
Apel kesiapan Lebaran 2025 di Kantor SAR Bandung
Apel kesiapan Lebaran 2025 di Kantor SAR Bandung

Bisnis.com, CIREBON - Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Jawa Barat memulai operasi siaga SAR Khusus Lebaran 1446 Hijriah mulai Jumat (21/3/2025) Jumat (11/4/2025). 

Operasi ini bertujuan untuk mengantisipasi berbagai potensi kondisi darurat yang dapat terjadi selama periode mudik dan arus balik Lebaran.

Kepala Kantor SAR Bandung Ade Dian Permana mengatakan siaga ini bukan sekadar agenda tahunan, tetapi sebuah kewajiban yang harus dijalankan dengan optimal. 

"Ada banyak potensi ancaman yang harus kita antisipasi. Karena itu, seluruh tim harus bekerja dengan profesionalisme tinggi dan selalu berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk memastikan siaga berjalan maksimal," ujar Ade dalam apel kesiapan di Kantor SAR Bandung, Jumat (21/3/2025).

Menurutnya, puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada 27 hingga 28 Maret 2025, sementara puncak arus balik akan terbagi dalam dua gelombang, yakni pada 6-7 April dan beberapa hari setelahnya. 

Basarnas Jabar telah menetapkan enam fokus utama selama siaga SAR ini untuk memastikan keselamatan pemudik dan wisatawan.

Pelabuhan merupakan salah satu titik krusial dalam arus mudik Lebaran, terutama bagi masyarakat yang menggunakan transportasi laut. 

Oleh karena itu, Basarnas akan menempatkan kapal dan alat utama SAR di beberapa pelabuhan strategis guna mengantisipasi kecelakaan laut dan insiden di perairan.

"Kami akan melakukan pemantauan intensif di titik-titik penyeberangan yang memiliki volume penumpang tinggi, seperti Pelabuhan Merak dan Ciwandan," jelas Ade.

Tim SAR juga disiagakan di pelabuhan kecil yang digunakan sebagai jalur alternatif. Kesiapsiagaan ini meliputi pengawasan terhadap kondisi kapal, pengecekan perlengkapan keselamatan, serta simulasi penyelamatan di perairan.

Kemacetan panjang di ruas jalan tol menjadi tantangan besar dalam arus mudik dan balik. Beberapa titik rawan yang menjadi perhatian khusus adalah Gerbang Tol Cikampek, Tol Cipali, serta beberapa ruas jalan tol yang mengarah ke Jawa Tengah.

"Tim kami akan bersiaga di titik-titik rawan dengan kendaraan SAR yang siap digunakan dalam kondisi darurat, seperti kecelakaan lalu lintas atau kondisi darurat medis," kata Ade.

Selain itu, Basarnas juga telah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memastikan jalur evakuasi tetap tersedia jika terjadi kejadian luar biasa yang memerlukan pertolongan cepat.

Setiap musim libur Lebaran, berbagai destinasi wisata di Jawa Barat mengalami lonjakan pengunjung, terutama di kawasan pantai dan wisata air. 

Beberapa lokasi yang diprediksi akan dipadati wisatawan adalah Pantai Pangandaran, Santolo, Ujung Genteng, serta kawasan air terjun dan danau yang menjadi favorit wisatawan.

"Kami akan melakukan patroli rutin di lokasi-lokasi wisata bahari dan perairan untuk memastikan keamanan wisatawan. Selain itu, kami juga mengingatkan para pengelola wisata agar memperketat pengawasan terhadap aktivitas yang berisiko tinggi," tutur Ade.

Selain pengamanan di perairan, Basarnas juga menyiapkan tim di kawasan pegunungan dan tempat wisata alam yang berpotensi mengalami kecelakaan pendakian atau tersesatnya wisatawan.

Kondisi cuaca yang tidak menentu bisa menjadi faktor risiko dalam perjalanan mudik dan wisata. Oleh karena itu, Basarnas Jabar bekerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk melakukan pemantauan cuaca secara berkala.

"Informasi terkait cuaca ekstrem akan segera disebarluaskan kepada masyarakat, baik melalui media sosial, aplikasi, maupun koordinasi langsung dengan pihak terkait," ungkap Ade.

Tim SAR juga akan memastikan informasi ini tersampaikan kepada pengelola moda transportasi, baik darat, laut, maupun udara, agar perjalanan para pemudik tetap aman.

Ade mengatakan, Jawa Barat memiliki sejumlah wilayah dengan potensi bencana alam yang cukup tinggi, terutama banjir, tanah longsor, dan angin kencang. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hakim Baihaqi
Editor : Ajijah
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper