Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gereja di Cianjur Terancam Disita, Dedi Mulyadi Gelar Rapat Khusus

Gubernur Jabar Dedi Mulyadi gelar rapat untuk cegah penyitaan gereja di Cianjur. Negosiasi dilakukan agar utang Rp16 miliar bisa dikurangi dan tanah dibeli kembali.
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi di Bale Jaya Dewata, Kota Cirebon, Senin (2/6/2025). JIBI/Hakim Baihaqi
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi di Bale Jaya Dewata, Kota Cirebon, Senin (2/6/2025). JIBI/Hakim Baihaqi
Ringkasan Berita
  • Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengadakan rapat dengan Forkopimda Cianjur dan perwakilan bank untuk membahas penyitaan gereja yang terancam di Cianjur.
  • Hasil rapat menyepakati bahwa kegiatan peribadatan jemaat tetap berjalan meskipun status tanah gereja bermasalah, dan negosiasi dilakukan agar utang gereja yang membengkak bisa diturunkan.
  • Setelah negosiasi, diharapkan tanah gereja dapat dibeli kembali dan diserahkan kepada pihak gereja sebagai solusi permanen untuk jemaat.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com,BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menggelar rapat bersama jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Canjur untuk menindaklanjuti polemik penyitaan salah satu gereja di wilayah tersebut.

Dalam pertemuan tersebut turut dihadiri juga perwakilan dari Bank Supra, Bank TKI, dan Bank KAR selaku pihak yang terkait dengan kepemilikan lahan gereja. 

Dedi memastikan hasil rapat memutuskan kegiatan peribadatan jemaat akan tetap berjalan meskipun status tanah sedang bermasalah. "Dari seluruh bank ini tadi sudah menyepakati kegiatan peribadatannya berjalan," katanya, Selasa (12/8/2025).

Ia mengungkapkan, bahwa nilai pinjaman gereja kini telah membengkak menjadi sekitar Rp16 miliar. Dalam rapat pihaknya menegosiasikan agar jumlah tersebut bisa turun sehingga proses yang terjadi bukanlah penyitaan oleh pengadilan, melainkan transaksi jual beli.

"Diperlukan negosiasi agar bisa terjadi angkanya turun dan sifatnya ini bukan sifatnya disita oleh pengadilan tetapi sifatnya adalah jual beli. Jadi nanti kami dan teman-teman harus membeli tanah yang sudah atas nama bank," katanya.

Menurutnya setelah proses pembelian selesai, tanah tersebut akan diserahkan kembali kepada pihak gereja. Diharapkan dapat berjalan lancar dan menjadi solusi permanen bagi jemaat. "Semoga lancar dan ada rezekinya," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, seorang pendeta di Cianjur menangis di hadapan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi karena gerejanya terancam disita oleh bank karena menunggak utang. 

Pendeta bernama Paripurna Simatupang ini mengatakan tanah gereja dijadikan jaminan ke Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan tidak terbayar sehingga kini berada di ambang penyitaan oleh BPR.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro