Bisnis.com, MAJALENGKA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggandeng Bank Indonesia untuk memberdayakan Desa Wisata Gunung Kuning, Kabupaten Majalengka lewat literasi keuangan agar ekonomi lokal tumbuh dan warga terhindar dari jeratan pinjaman ilegal.
Program ini dilaksanakan melalui skema Desa Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI) yang menjadi bagian dari strategi memperkuat pertumbuhan ekonomi berbasis potensi lokal.
Kepala OJK Cirebon Agus Muntholib menjelaskan Desa EKI Gunung Kuning dipilih karena memiliki potensi besar, baik dari sisi alam, sumber daya manusia, maupun peluang pengembangan usaha pariwisata.
Menurutnya, keberhasilan desa dalam mengelola potensi ini akan sangat ditentukan oleh kemampuan masyarakat mengakses layanan keuangan formal dan mengelola usaha secara profesional.
“Literasi keuangan yang baik adalah fondasi bagi kemandirian ekonomi. Melalui Desa EKI, kami ingin membuka pintu akses keuangan yang aman dan terjangkau bagi seluruh warga, mulai dari pelaku UMKM, Karang Taruna, hingga pengurus BUMDes,” ujar Agus, Selasa (12/8/2025).
Ia menegaskan, dengan pemahaman yang tepat, masyarakat bisa menghindari praktik keuangan ilegal merugikan, seperti dana talangan tanpa izin.
Baca Juga
Menurut Agus Muntholib, pola berjenjang ini penting agar hasilnya tidak hanya instan, tetapi juga membentuk ekosistem keuangan inklusif yang mandiri.
“Kami ingin masyarakat bisa mengelola keuangan dan usaha secara berkelanjutan, sehingga manfaatnya bisa dirasakan tidak hanya oleh Desa Gunung Kuning, tapi juga desa-desa lain,” ucapnya.
Kepala Unit Sistem Pembayaran BI Cirebon Wayan Sri Widhiastuti menambahkan, BI akan memastikan dukungan pada aspek sistem pembayaran digital yang aman dan efisien.
“Digitalisasi transaksi akan membantu pelaku usaha di desa untuk memperluas pasar, termasuk sektor pariwisata,” ungkapnya.
Selain membangun kesadaran literasi keuangan, OJK Cirebon juga menekankan prinsip tata kelola yang bersih dan bebas gratifikasi. Seluruh mitra, rekanan, dan pemangku kepentingan diingatkan untuk tidak memberikan barang atau manfaat dalam bentuk apa pun kepada jajaran OJK Cirebon.
"Integritas adalah kunci agar program ini berjalan dengan kepercayaan penuh dari masyarakat,” tegas Agus.
Ke depan, OJK, Pemkab Majalengka, dan BI menargetkan program Desa EKI ini dapat menjadi model percontohan nasional untuk pemberdayaan ekonomi berbasis desa wisata.
Dengan keterlibatan aktif masyarakat, keberadaan ekosistem keuangan inklusif diharapkan dapat menjadi benteng yang melindungi warga dari praktik keuangan ilegal, sekaligus memperkuat posisi desa sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di daerah.