Bisnis.com, CIREBON - Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan komoditas cabai rawit di Kota Cirebon terus mengalami inflasi dalam periode 2021-2024 atau empat tahun terakhir ini.
Kepala BPS Kota Cirebon Aris Budiyanto mengatakan komoditas cabai rawit yang mengalami inflasi tertinggi terjadi Desember 2021 sebesar 54,97% dengan andil inflasi mencapai 0,06%.
"Sementara, deflasi terdalam komoditas ini terjadi pada 2022 sebesar 26,30% dengan andil inflasi 0,05%," kata Aris dalam keterangan pers yang diterima Bisnis.com, Kamis (1/8/2024).
Aris menyebutkan, inflasi pada komoditas tersebut terjadi karena ada perubahan musim, terutama pada periode Juni-Juli. Dimana, pada periode itu curah hujan mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya.
Harga cabai rawit merah di pasar tradisional Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, terus mengalami lonjakan harga dalam satu bulan terakhir ini. Cuaca buruk diklaim mendorong kenaikan harga komoditas tersebut.
Berdasarkan pantauan harga di Pasar Pasalaran, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon, Kamis (1/8/2024), harga cabai rawit merah saat ini seharga Rp85.000 per kilogram. Sementara, pekan lalu harga cabai tersebut Rp39.000 per kilogram.
Baca Juga
Pedagang sayur di Pasar Pasalaran, Maman mengatakan, berdasarkan keterangan dari pihak distributor, kenaikan harga terjadi akibat cuaca buruk yang mengakibatkan cabai yang ditanam mengalami kerusakan.
“Kalau ada gagal panen karena hujan terus, biasanya harga cabai pasti naik. Pasokan dari distributor juga tidak banyak,” kata Maman.
Maman bersama pedagang lainnya berharap, harga salah satu kebutuhan pokok masyarakat tersebut dapat kembali ke harga normal dan daya beli masyarakat meningkat.