Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jabar Inflasi 2,23% Disumbang Beras, Emas Perhiasan hingga Biaya Masuk Sekolah

Jawa Barat mengalami inflasi tahunan 2,25% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,83 pada Juli 2024, dan inflasi bulanan 0,06%.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, BANDUNG -- Jawa Barat mengalami inflasi tahunan 2,25% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,83 pada Juli 2024, dan inflasi bulanan 0,06%.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat Marsudijono mengatakan secara year-on-year atau tahunan, kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau masih menjadi kontributor terbesar inflasi yakni 3,71% dengan andil 1,13%.

Disusul oleh kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,77%; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,47%; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,87%; kelompok kesehatan sebesar 2,47%; kelompok transportasi sebesar 1,03% ; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 3,55%; kelompok pendidikan sebesar 1,59% ; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2%; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 7,48%. 

Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,34%.

Kemudian, untuk komoditas yang dominan memberikan andil pada inflasi tahunan pada Juli 2024, antara lain beras 0,52%, emas perhiasan 0,29%, sigaret kretek mesin 0,14%, cabai rawit 0,07%, daun bawang 0,06%, kontrak rumah, pisang, Sigaret Kretek Tangan, Kentang, gula pasir, tarif air PAM, bawang putih, sigaret putih mesin, dan nasi dengan lauk. 

Sedangkan komoditas yang memberikan andil deflasi y-on-y, antara lain telur ayam ras, bahan bakar rumah tangga, bawang merah, tomat, telepon seluler, ikan gurame, air kemasan, rempela hati ayam, tauge/kecambah, sabun cair/ cuci piring, pasir, dan ikan bawal.

Namun, secara m-to-m komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi m-to-m pada Juli 2024, antara lain beras, cabai rawit, sekolah menengah atas, emas perhiasan, kopi bubuk, kentang, sekolah dasar, bimbingan belajar, sekolah menengah pertama, sigaret kretek tangan (SKT), minyak goreng, sewa rumah, sigaret kretek mesin (SKM), upah asisten rumah tangga dan bayam.

"Kalau melihat dari komoditas yang menyumbang inflasi angkanya cukup moderat, jadi mampu terkendali," tutupnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dea Andriyawan
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper