Bisnis.com, CIREBON - Jawa Barat dan Jawa Tengah kini terhubung dengan akses baru melalui Jembatan Gantung Losari Lor yang membentang di atas Sungai Cisanggarung.
Infrastruktur ini menjadi jalur alternatif yang menghubungkan Desa Babakan Losari Lor, Kabupaten Cirebon, dengan Desa Babakan, Kabupaten Brebes. Jembatan sepanjang 100 meter dan lebar 1,8 meter itu resmi dapat digunakan sejak Sabtu (23/8/2025).
Berdasarkan informasi, jembatan gantung tersebut dibangun menggunakan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) tahun 2024–2025 dengan skema kontrak jamak (Multi Year Contract).
Nilai pembangunan mencapai Rp13,8 miliar. Dengan spesifikasi konstruksi berbahan baja, sling baja, serta pondasi bore pile, jembatan dirancang menahan beban hingga dua ton.
Kapasitasnya memungkinkan pejalan kaki maupun kendaraan roda dua melintas dengan aman, dengan catatan jumlah orang yang menyeberang tidak berkumpul dalam satu titik secara bersamaan.
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional DKI Jakarta–Jawa Barat, Rina Kumalasari mengatakan, pembangunan akses ini menutup kesenjangan konektivitas di kawasan perbatasan dua provinsi.
Baca Juga
Selama ini, warga dari dua desa yang dipisahkan sungai harus menempuh jalur memutar dengan waktu tempuh lebih lama.
"Kehadiran jembatan baru tersebut memangkas jarak dan mempersingkat perjalanan, sehingga mobilitas masyarakat untuk bekerja, berdagang, maupun bersekolah menjadi lebih efisien," kata Rina, Senin (25/8/2025).
Rina menyebutkan, pembangunan jembatan gantung Losari Lor tidak hanya menyangkut aspek teknis, melainkan juga kebutuhan sosial. Menurutnya, jembatan adalah penghubung antarwilayah sekaligus sarana memperkuat interaksi warga lintas provinsi.
“Dengan jembatan ini, jarak yang sebelumnya terasa jauh kini menjadi dekat. Waktu perjalanan bisa dihemat untuk kegiatan produktif,” katanya.
Rina menegaskan, pemerintah pusat berupaya agar pembangunan infrastruktur tidak hanya terkonsentrasi di kota besar. Wilayah perbatasan yang aksesnya terbatas turut menjadi prioritas. Jembatan gantung Losari Lor adalah salah satu contoh upaya pemerataan tersebut.
Selain sebagai sarana transportasi, kata Rina, jembatan gantung ini diharapkan mendorong aktivitas ekonomi masyarakat sekitar. Akses yang lebih cepat membuka peluang baru bagi pedagang kecil, petani, maupun pekerja yang biasa melintas antarwilayah.
Dengan jarak tempuh yang lebih singkat, biaya logistik bisa ditekan. Hal ini memberi manfaat ganda, baik untuk kebutuhan sehari-hari maupun pergerakan barang dagangan.
Bupati Cirebon Imron Rosyadi menilai keberadaan jembatan ini sangat ditunggu oleh warga. Ia mengatakan, selama ini masyarakat di dua desa kerap mengeluhkan keterbatasan akses.
Kini, hambatan itu dapat teratasi dengan jalur baru yang lebih efisien. Menurutnya, antusiasme warga terlihat sejak pembangunan dimulai hingga saat peresmian penggunaan.
Imron juga mengingatkan pentingnya peran masyarakat dalam menjaga keberlangsungan jembatan. Infrastruktur ini, katanya, harus dipelihara bersama agar tidak cepat rusak. Ia menekankan, penggunaan jembatan sesuai kapasitas beban menjadi kunci keselamatan.
"Kami akan terus mengawasi agar fasilitas ini terhindar dari kerusakan akibat tangan usil maupun penyalahgunaan," kata Imron.