Bisnis.com, CIREBON - Jagat media sosial TikTok kembali dihebohkan dengan unggahan seorang perempuan asal Kabupaten Cirebon, Jawa Barat yang mengaku rajin membayar Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) lewat pemerintah desa selama 14 tahun.
Namun, saat ia mengecek ke Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Cirebon, hasilnya mencengangkan. Pembayaran pajak yang ia setorkan rutin setiap tahun itu ternyata tidak pernah masuk ke sistem.
Unggahan dari akun TikTok @herlamkids itu langsung viral dan menuai diskusi panas. Dalam keterangannya, akun tersebut menuliskan sindiran pedas.
“Cirebon ada aja gebrakannya. Taat bayar pajak pas dicek kosong selama 14 tahun. Tebak abis berapa,” tulisnya.
Tak hanya satu kasus, warganet pun berbondong-bondong mengaku mengalami nasib yang sama. Seakan membuka kotak pandora, kolom komentar unggahan itu dipenuhi cerita senada dari warga lain.
Seorang pengguna bernama @Nadiananurr mengingatkan warga lain agar tidak lagi menitipkan pembayaran ke desa.
Baca Juga
“Temen-temen, saranku kalo bayar pajak jangan ke desa. Yang selama ini bayarnya ke desa, segera stop, banyak banget yang ga dibayarkan,” tulisnya.
Komentar lain datang dari akun @Liyyyyy. Ia mengaku sang ayah selalu membayar tepat waktu melalui perangkat desa, tetapi saat diperiksa, ternyata ada tunggakan enam tahun. Ironisnya, perangkat desa yang dulu menerima setoran itu sudah meninggal dunia.
“Bapakku juga gitu bayarnya lewat desa gak pernah telat bayar terus tapi pas dicek ternyata udah telat 6 tahun. Mana perangkat desanya yang narikin pajak udah meninggal,” curhatnya.
Kasus makin runyam ketika seorang warganet dengan nama akun @1408 menuturkan hal lebih ekstrem. Ia mengaku telah rutin membayar sejak 2001, namun hasil pemeriksaan menunjukkan nihil.
“Aku udah kejadian setahun yang lalu, rajin bayar pajak pas dicek kosong dari tahun 2001, jadi selama 23 tahun uang pajakku kemana, padahal slip dari kelurahan lengkap tetap aja itu ga berlaku karena dicek disananya ga ada,” ujarnya.
Akun @Thomas Shelby bahkan secara lugas menanyakan mekanismenya. Dirinya mengaku bahwa setiap tahun, pihak RT selalu datang ke rumah untuk meminta warganya membayarkan PBB.
"Pertanyaan saya, RT nya langsung ke desa atau langsung ke kantor pajak?” tanyanya di kolom komentar.
Fenomena ini pun memantik reaksi keras dari netizen. Banyak netizen kemudian meminta masyarakat yang menjadi korban segera menyerukan pelaporan, agar kasus tak semakin menjadi-jadi.
Netizen pun berharap para korban memiliki keberanian untuk melaporkan kasus tersebut ke ranah hukum, dan menunjuk para perangkat desa yang terlibat dugaan korupsi PBB.
Karena kasus yang ramai ini terkuak di Cirebon, banyak netizen juga mencoba "menyenggol" Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi untuk turun tangan.
Sampai berita ini diturunkan, pihak Bapenda Kabupaten Cirebon belum mengeluarkan keterangan resmi terkait kasus viral ini.
Namun desakan publik semakin kuat agar pemerintah tidak menutup mata. Jika terbukti ada praktik penggelapan, publik menuntut adanya sanksi tegas terhadap oknum perangkat desa.