Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI Gelar West Java Industrial Meeting 2024 untuk Perkuat Daya Saing

Untuk meningkatkan daya saing, pemerintah memiliki berbagai program untuk mendorong kinerja industri dari program diversifikasi hingga hilirisasi industri.
West Java Industrial Meeting (WJIM) 2024
West Java Industrial Meeting (WJIM) 2024

Bisnis.com, BANDUNG— Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat (KPwBI Jabar) menggelar West Java Industrial Meeting (WJIM) untuk mendorong stabilitas dan pertumbuhan ekonomi nasional.

Gelaran tersebut sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 4 tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan di Pasar Modal (UU P2SK), di tengah ketidakpastian pasar keuangan global, Bank Indonesia terus berupaya memperkuat respons bauran kebijakan dalam menjaga stabiiltas (pro-stability) dan mendorong pertumbuhan ekonomi (pro-growth). 

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat Muslimin Anwar menilai dalam kondisi ketidakpastian tersebut, lapangan usaha industri pengolahan Indonesia menghadapi tantangan besar seperti penurunan permintaan dan gangguan rantai pasok. 

Untuk meningkatkan daya saing, pemerintah memiliki berbagai program untuk mendorong kinerja industri dari program diversifikasi hingga hilirisasi industri.

Pada gelaran ke-4 kalinya ini, WJIM mengangkat tema “Meningkatkan Kinerja Sektor Ekonomi Berdaya Ungkit Tinggi Guna Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Jawa Barat yang Berkelanjutan”. 

WJIM 2024 kali ini secara khusus mengangkat isu sinergi dukungan bagi pelaku industri dalam meningkatkan efisiensi dan daya saing melalui optimalisasi penggunaan Local Currency Settlement Transaction (LCT) dan Kebijakan Likuiditas Makroprudensial (KLM). 

Turut hadir pula Deputi Kepala Perwakilan BI Jawa Barat, Kepala Kantor Wilayah DJBC Jabar, Ketua KADIN Jabar, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Indag), dan Kepala Dinas Penanaman Modal Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Jawa Barat, serta jajaran stakeholders penting lainnya.

Muslimin menyampaikan pentingnya sinergi antara berbagai pemangku kepentingan untuk menjaga ketahanan ekonomi, terutama dalam menghadapi ketidakpastian global. 

Ekonomi Jawa Barat menunjukkan ketahanan yang kuat dengan pertumbuhan positif, permintaan domestik yang kuat serta belanja pemerintah harus senantiasa dipertahankan kinerjanya sebagai pendorong utama perekonomian dari sisi permintaan. 

Muslimin juga mengajak Pemerintah Jawa Barat bersama instansi vertikal dapat terus berkoordinasi dengan sektor industri terkait kebutuhan dukungan kebijakan dan insentif yang tepat untuk mendorong produktivitas sektor tersebut. 

Bank Indonesia melalui kebijakan LCT dan KLM diharapkan dapat meningkatkan stabilitas dan daya saing sektor industri Indonesia, khususnya Jawa Barat. 

Senada dengan Muslimin Anwar, Ketua Umum KADIN Jabar Cucu Sutara menyampaikan komitmen KADIN yang siap menjadi mitra terbaik bagi pemerintah dan Bank Indonesia Jawa Barat dalam terus memajukan kinerja industri pengolahan sebagai motor pertumbuhan Jawa Barat dan nasional.

Dalam kegiatan tersebut, pembicara yang mewakili Departemen Kebijakan Makroprudensial Bank Indonesia, Ina Nurmalia, menyampaikan KLM dirancang untuk memastikan ketersediaan likuiditas yang memadai di sektor perbankan guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. 

Kebijakan ini meliputi pengurangan Giro Wajib Minimum di Bank Indonesia jika perbankan memenuhi target penyaluran pembiayaan sektor prioritas, sehingga likuiditas tersebut dapat mendorong intermediasi dan penyaluran kredit. 

“Dengan demikian, KLM membantu menjaga stabilitas sistem keuangan dan meningkatkan daya saing industri melalui akses pembiayaan yang lebih baik,” ungkap Ina.

Sedangkan pembicara dari Departemen Pendalaman Pasar Keuangan, Bank Indonesia, Romi Peranginangin, menyampaikan bahwa LCT merupakan kebijakan yang bertujuan untuk mendukung penguatan kerjasama perdagangan dan investasi intraregional dengan penggunaan transaksi mata uang lokal. 

“Hal ini dapat meningkatkan efisiensi transaksi valuta asing dan hedging melalui pengurangan ketergantungan terhadap mata uang hard currency, terutama USD,” ungkap dia.

Kebijakan ini juga mendukung pelaku usaha di sektor tersebut dalam menjalankan bisnis internasional secara lebih efisien dan mengurangi biaya transaksi. 

Sejak 2018 hingga saat ini, LCT telah dikembangkan melalui kerjasama negara mitra seperti Malaysia, Thailand, Tiongkok, dan Jepang dengan didukung oleh 20 bank Appointed Cross Currency Dealer (ACCD), sebagai bank yang ditunjuk oleh otoritas kedua Negara untuk memfasilitasi pelaksanaan LCS melalui pembukaan rekening mata uang negara mitra di Negara masing-masing. Ke depan, negara mitra LCT akan diperluas ke negara lainnya seperti Singapura, Korea Selatan, dan India.

Selain digunakan untuk transaksi perdagangan, LCT juga dapat dimanfaatkan untuk transaksi direct investment, terlebih jika menilik lebih dalam terdapat banyak potensi investasi di kabupaten/kota di Jawa Barat yang tidak hanya dapat memberikan keuntungan bagi investor namun sekaligus meningkatkan pemerataan ekonomi. 

Potensi tersebut diangkat di dalam Investment Challenge yang merupakan program sinergi antara BI Jawa Barat dan Dinas PMPTSP dalam menggali potensi investasi di berbagai wilayah di Jawa Barat. 

Hal yang sama diungkapkan Kepala Dinas PMPTSP Nining Yulistiani, dan Sekda Kabupaten Ciamis Andang Firman Triyadi dalam paparannya. 

Keduanya menegaskan pentingnya kolaborasi yang berkelanjutan, berupa insentif, kemitraan, dan fasilitas yang juga mendukung akselerasi investasi, dimana realisasinya juga didorong oleh faktor pesatnya perkembangan industri.

WJIM 2024 juga disemarakkan dengan kegiatan business matching pembiayaan yang menghasilkan beberapa pembiayaan dari perbankan di Jawa Barat pada sektor-sektor prioritas yang menjadi target kebijakan KLM dengan total nilai Rp282 miliar. 

Bank Mandiri, BCA dan BJB menjadi bank yang sukses menyalurkan pembiayaan dalam business matching tersebut. 

Selain itu, perbankan yang menjadi ACCD turut meramaikan kegiatan WJIM melalui penawaran produk-produk keuangan yang berbasis LCT kepada perusahaan.

Ke depan, sinergi, kolaborasi dan keterlibatan aktif dari seluruh komponen pentahelix di Jawa Barat akan terus diperkuat guna mendukung optimalisasi kinerja industri pengolahan yang semakin efisien. 

“Dengan demikian, akselerasi pemulihan perekonomian Jawa Barat dapat menjadi komponen penting bagi penguatan ekonomi nasional,” ungkap Nining.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dea Andriyawan
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper