Bisnis.com, BANDUNG-- Pemerintah Kabupaten Sumedang akan melakukan intervensi terhadap sektor pertanian untuk mengejar target 0% kemiskinan esktrem.
Penjabat (Pj) Bupati Sumedang Yudia Ramli mengatakan pihaknya melakukan kolaborasi dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) untuk mengatasi permasalahan yang kerap terjadi di tingkat petani.
"Desember tahun ini kami targetkan tidak ada lagi warga miskin ekstrem di Sumedang. Tentu kami tidak bisa bekerja sendiri. Perlu kolaborasi dari semua pihak untuk mengakselerasi penghapusan kemiskinan ekstrem ini," kata Yudia, Rabu (12/6/2024).
Saat ini pihak Pemda sudah berkolaborasi dengan Forkopimda untuk mengakselerasi penghapusan miskin ekstrem, tinggal memberikan penguatan terhadap intervensi di lapangan.
Yudia menjelaskan, alasan pihaknya menaruh perhatian besar pada masyarakat yang berprofesi sebagai petani di daerahnya, lantaran memang mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani.
Berdasarkan laporan yang ia terima, kantung kemiskinan ekstrem juga masih berada di desa-desa yang penduduknya bekerja di sektor pertanian.
Baca Juga
"Sekitar 40% kontribusi kemiskinan berasal dari pertanian, karena mereka bukan petani pemilik, tapi petani penggarap," ujarnya.
Di tengah kondisi tersebut, para petani tak jarang dihadapkan pada tantangan kekeringan dan distribusi air yang tidak merata saat musim kemarau yang berakibat pada penurunan produktivitas dan kualitas hasil panen sehingga mengurangi pendapatan.
Salah satu yang telah dilakukan pihaknya adalah penerapan pompanisasi di area persawahan Sumedang, khususnya di Kecamatan Ujungjaya sebagai lumbung padi yang diharapkan membantu para petani dari sisi produksi untuk menggerakkan perekonomian dan menghasilkan efek ganda yang signifikan.
"Kami gencarkan pompanisasi untuk membantu kelompok tani di wilayah Ujungjaya. Kami juga lakukan pertemuan dengan PLN dan Pertamina mereka siap membantu petani untuk penyediaan bahan bakar dan penyediaan aliran listrik," ujar Yudia.