Bisnis.com, BANDUNG — Pemerintah Kabupaten Sumedang kembangkan pertanian organik khususnya di komoditas padi di sejumlah daerah.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Sumedang Sajidin mengatakan saat ini pihaknya mengembangkan pertanian organik di Desa Cikurubuk Kecamatan Buahdua.
Di lokasi tersebut kini ada sekitar 30 hektare areal pertanian organik yang dikembangkan petani dan tergabung dalam kelompok tani.
Sajidin mengatakan kalau potensi pertanian organik di Desa Cikurubuk mencapai 115 hektare namun yang baru dimanfaatkan sekitar 30 hektare.
"Untuk kedepannya bukan tidak mungkin 115 hektare areal lahan dijadikan lokasi pertanian organik apalagi dukungan kepala desa disana sangat luar biasa," jelas Sajidin.
Menurut Sajidin, para petani tidak mengalami kesulitan untuk pupuk organik. Namun, petani mengeluhkan kesulitan untuk menyimpan persediaan pupuk.
Baca Juga
"Hanya untuk saat ini petani disana masih kekurangan ruangan mengingat untuk penyimpanan pupuk organik memerlukan ruangan yang luas," jelasnya.
Meski demikian, DPKP Sumedang memastikan akan terus membantu pengembangan sentra pertanian organik di Desa Cikurubuk ini, salah satunya mengusulkan bantuan kompetitif ke provinsi.
Bantuan tersebut terkait jaringan irigasi karena air untuk pertanian organik harus langsung dari mata air dan tidak terkontaminasi zat lain yang bisa memengaruhi kualitas tanam padinya.
Terkait pemasaran, jelas Sajidin, saat ini sudah berjalan dengan baik. Namun, pihaknya masih mencatat kekurangan dari segi pengemasan dan branding yang harus ditingkatkan.
Lebih lanjut, Sajidin mengklaim potensi hasil dari pertanian organik di Desa Cikurubuk cukup menjanjikan, yakni rata hasilnya 5-6 ton per hektare.