Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jabar Lirik Optimalisasi Lahan Tidur untuk Genjot Produksi Padi

Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan memanfaatkan lahan tidur guna mendongkrak produktivitas padi yang merosot akibat El Nino tahun lalu.
Petani beraktivitas di lahan persawahan/Bisnis
Petani beraktivitas di lahan persawahan/Bisnis

Bisnis.com, BANDUNG—Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan memanfaatkan lahan tidur guna mendongkrak produktivitas padi yang merosot akibat El Nino tahun lalu.

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mangatakan telah terjadi penurunan produktivitas dari lahan yang ada saat ini. Dimana menurutnya situasi tersebut harus segera diantisipasi, apalagi impor tidak bisa terus-terusan diandalkan.

Maka dari itu, sejumlah alternatif kata dia telah disiapkan, diantaranya memaksimalkan lahan yang tidak dipakai, tentunya disesuaikan cocok ditanami padi atau tidak.

"Jadi berbagai kemungkinan kami upayakan, agar produksi tahun ini minimal sama dengan tahun lalu," katanya di Gedung Sate, Bandung, Rabu (13/3/2024).

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DTPH) Provinsi Jawa Barat Dadan Hidayat menambahkan pihaknya tengah menginventarisir potensi lahan tidur untuk dijadikan sawah.

”Kiita akan mencoba inventarisasi potensi lahan sawah tadah hujan dan pompanisasi. Kalau itu kita sudah punya data hampir 300 ribu hektare-an," katanya.

Sebanyak 300 ribuan hektare lahan yang terbengkalai dan lahan sawah tadah hujan bisa melakukan peningkatan produksi padi, dari awalnya sekali panen menjadi dua kali panen atau lebih.

Program ini dilaksanakan bersama Kementerian Pertanian bekerjasama dengan TNI juga pemerintah daerah. Sehingga diharapkan April sampai September, tidak ada lagi lahan kosong.

"Kalau itu bisa dimanfaatkan untuk dipanen, kita punya potensi 300 ribu hektare-an. Itu bisa kita tingkatkan panen yang tadinya satu kali menjadi dua kali, yang dua kali jadi tiga kali, itu di antaranya dengan pompanisasi," ujarnya.

“Itu mengatasi bulan tanam di April-September. jadi jangan sampai di bulan April-September itu ada sawah tadah hujan tidak ditanami tapi diupayakan ditanami dengan bantuan pompanisasi,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler