Bisnis.com, CIREBON - Pemerintah Kabupaten Cirebon berencana melakukan pembangunan jalur Lingkar Selatan Cirebon untuk menjaga eksistensi Kabupaten Cirebon dalam pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Metropolitan Rebana.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Cirebon Iwan Rizki mengatakan jalan Lingkar Selatan itu akan mengintegrasikan Kabupaten Cirebon dengan Kabupaten Kuningan. Selama ini, ruas jalur utama Cirebon-Kuningan terus mengalami kenaikan volume kendaraan.
Rencana pembangunan jalan tersebut pun diinisiasi oleh Bupati Cirebon Imron Rosyadi dan mantan Bupati Kuningan Acep Purnama saat menggelar pertemuan di Kabupaten Cirebon September tahun lalu.
"DED (detail engineering design) sudah selesai. Tinggal pembebasan lahan saja," kata Iwan kepada Bisnis.com di Kabupaten Cirebon, Jumat (2/1/2024).
Iwan menyebutkan jalur Lingkar Selatan Cirebon harus segera dibangun karena Kabupaten Cirebon merupakan sentral di Kawasan Metropolitan Rebana.
"Bagaimana Kabupaten Cirebon bisa menasional, kalau aksesnya sendiri masih belum baik. Meskipun begitu, kami tidak akan alihkan perbaikan jalan ke pemerintah provinsi atau pusat. Target 2025 sudah mulai," kata Iwan.
Baca Juga
Metropolitan Rebana lahir di bawah kepemimpinan era Gubernur Jabar Ridwan Kamil dan Wakil Gubernur Uu Ruzhanul Ulum. Metropolitan tersebut meliputi Kabupaten Sumedang, Majalengka, Cirebon, Subang, Indramayu, Kuningan, dan Kota Cirebon.
Rebana Metropolitan diproyeksikan sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi Jabar di masa depan melalui pengembangan kawasan industri yang terintegrasi, inovatif, kolaboratif, berdaya saing tinggi, serta berkelanjutan.
Pada 2030 nanti, Pemerintah Provinsi Jawa Barat berupaya meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi hingga 10%, pertumbuhan nilai investasi hingga 17%, dan menciptakan kurang lebih 4,3 juta lapangan pekerjaan baru.
Kawasan yang diutamakan Metropolitan Rebana meliputi area Subang Barat, Indramayu, Kertajati, Jatiwangi, Cirebon, Krangkeng, Tukdana, Balongan, Butom, Losarang, Patrol, dan Patimban.