Bisnis.com, CIREBON - Dana investasi senilai Rp8,5 triliun digelontorkan ke Kabupaten Cirebon sebagai bagian dari percepatan pembangunan Kawasan Metropolitan Rebana dan Jawa Barat Selatan.
Kucuran anggaran tersebut tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 87 Tahun 2021 tentang Percepatan Pembangunan Kawasan Rebana dan Jabar Selatan, yang menetapkan 14 program strategis nasional di wilayah Kabupaten Cirebon.
Wakil Kepala Badan Pengelola Rebana Budhiana Kartawijaya menyampaikan investasi besar ini merupakan bentuk nyata komitmen pemerintah pusat untuk menjadikan Cirebon sebagai simpul pertumbuhan ekonomi baru di kawasan timur Jawa Barat.
“Rp8,5 triliun ini bukan hanya angka, tapi penanda Kabupaten Cirebon punya peran strategis dalam membentuk poros industri, teknologi, dan budaya di Rebana Metropolitan. Proyek-proyek ini akan mengubah wajah wilayah,” ujar Budhiana saat ditemui di Cirebon Economics Forum (CEF) di Gedung Setda Kabupaten Cirebon, Kamis (12/6/2025).
Dari total 14 proyek yang tengah dikembangkan, tiga sektor menyerap dana terbesar: infrastruktur dasar, infrastruktur sumber daya air (SDA), dan infrastruktur lainnya. Setidaknya Rp5,7 triliun dialokasikan untuk proyek infrastruktur dasar seperti sistem penyediaan air minum (SPAM) dan tempat pengolahan sampah regional.
Sementara infrastruktur SDA menyerap Rp612 miliar dan sektor lainnya, termasuk pengembangan kampus ITB Cirebon dan gedung budaya menghabiskan Rp1,9 triliun.
Baca Juga
“Salah satu proyek penting yang sedang berlangsung adalah pembangunan SPAM Regional Cirebon Raya. Kami memanfaatkan potensi Waduk Jatigede untuk mendukung kebutuhan air bersih bagi kawasan industri dan permukiman di Cirebon dan sekitarnya,” jelas Budhiana.
Proyek infrastruktur lainnya meliputi pengembangan kampus Institut Teknologi Bandung (ITB) di Cirebon, pembangunan Gedung Creative Center, Gedung Pusat Budaya, serta sarana pendukung Light Rail Transit (LRT) dan digitalisasi desa.
Satu dari 14 proyek telah rampung dibangun, yakni Terminal Tipe B Ciledug. Terminal ini diharapkan menjadi simpul transportasi regional yang menghubungkan Cirebon dengan wilayah pantura lainnya serta memperkuat konektivitas logistik di zona industri.
“Pembangunan terminal ini merupakan bagian dari penguatan infrastruktur transportasi dalam kawasan Rebana. Kami menginginkan pergerakan manusia dan barang lebih efisien,” kata Budhiana.
Sementara itu, pembangunan kampus ITB Cirebon menjadi proyek unggulan yang masih berlangsung. Kampus ini tidak hanya difungsikan sebagai pusat pendidikan tinggi teknik, tapi juga diharapkan menjadi pusat inovasi teknologi yang mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Sektor jalan turut mendapat perhatian, dengan pembangunan jalan lingkar Sumber–Talun–Cisaat yang akan membuka akses wilayah selatan dan timur Cirebon. Proyek ini menyerap dana sebesar Rp220 miliar.
Tidak hanya pembangunan fisik, Pemerintah juga mengalokasikan dana untuk rehabilitasi daerah irigasi dan pengendalian banjir.
Kawasan sungai seperti DAS Cisanggarung, Ciberes, Cimanis, dan Cikeusik menjadi target program penanggulangan banjir. Hal ini penting mengingat Cirebon merupakan kawasan dataran rendah yang rawan genangan saat musim hujan.
“Kami harus menjamin keberlanjutan pembangunan dengan menjaga keamanan wilayah dari risiko bencana seperti banjir. Maka dari itu, proyek pengendalian banjir menjadi prioritas,” ungkap Budhiana.
Mendorong Pemerataan Digital dan Budaya
Proyek pembangunan Gedung Pusat Budaya dan Creative Center menandai bahwa Cirebon tidak hanya dibangun secara fisik, tapi juga kultural.
Kabupaten ini dikenal sebagai pusat seni dan tradisi, terutama batik dan tari topeng. Selain itu, pengembangan desa digital diharapkan bisa mendorong pemerataan literasi digital hingga ke pelosok.
“Visi Rebana bukan hanya kawasan industri, tapi kawasan hidup. Artinya, pembangunan menyentuh pendidikan, budaya, dan transformasi digital secara merata,” tegas Budhiana.
Budhiana menambahkan, wilayah Rebana—yang meliputi Cirebon, Majalengka, Subang, Indramayu, Sumedang, Kuningan, dan kawasan Patimba, dirancang menjadi mesin pertumbuhan baru di Jabar pasca Jakarta tidak lagi menjadi Ibu Kota Negara.
Dengan total 234 proyek strategis yang tersebar di tujuh daerah tersebut, Kabupaten Cirebon memegang peranan penting karena menjadi simpul konektivitas antara Pelabuhan Patimban, Bandara Kertajati, dan kawasan industri di timur Jabar.
“Kami menargetkan Rebana sebagai kawasan dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia. Cirebon akan menjadi jantungnya,” ujar Budhiana.
Meski investasi mengalir deras, Budhiana mengakui masih ada tantangan seperti sinkronisasi lintas sektor, pembebasan lahan, dan partisipasi masyarakat.
Namun pihaknya memastikan koordinasi intensif terus dilakukan bersama pemerintah daerah dan kementerian terkait. “Kami butuh dukungan semua pihak agar investasi ini tidak hanya menjadi angka di atas kertas, tapi manfaat nyata bagi rakyat,” pungkasnya.