Bisnis.com, CIREBON—Bupati Cirebon Imron Rosyadi dan Wakil Bupati Cirebon Wahyu Tjiptaningsih belum mampu menurunkan angka kemiskinan secara signifikan.
Padahal, keduanya akan mengakhiri masa jabatannya pada Desember 2023.
Bupati Cirebon, Imron Rosyadi menyebutkan, kemiskinan menjadi salah satu permasalahan yang belum mampu ditekan oleh pemerintah selama masa kepemimpinannya.
Menurut dia, berbagai upaya dilakukan mulai penyediaan kebutuhan pokok bagi keluarga miskin, penyediaan pengaman jaring sosial, dan pengembangan usaha.
“Meskipun begitu, kami akan terus bekerja menurunkan angka hingga di bawah angka 10 persen,” kata Imron di Kabupaten Cirebon, Selasa (29/8/2023).
Imron mengemukakan, menurunkan angka kemiskinan adalah pekerjaan pemerintah paling sulit, lantaran jumlah penduduk di Kabupaten Cirebon terus bertambah setiap tahunnya.
Baca Juga
Menurutnya, kemiskinan sulit disetiap daerah sulit dihapuskan karena kondisi tersebut sudah terjadi sejak zaman dahulu.
“Kemiskinan sulit dihapus di bumi ini. Bahkan sejak zaman nabi sekali pun, orang miskin selalu ada dan terus berdampingan dengan orang kaya,” kata Imron.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Kabupaten Cirebon masuk ke dalam lima besar daerah dengan jumlah penduduk miskin terbanyak di Jawa Barat.
Kabupaten Cirebon berada dalam urutan kedua daerah dengan penduduk miskin terbanyak di bawah Kabupaten Garut. Sementara, urutan selanjutnya ada Kabupaten Bandung, Cianjur, dan Indramayu.
Berdasarkan data BPS, jumlah penduduk miskin di Kabupaten Cirebon per Agustus 2023 sebanyak 266.110 atau 12,01 persen. Sementara, jumlah warga di daerah tersebut menembus angka 2.315.417 jiwa.