Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Musim Kemarau, Warga Kabupaten Cirebon Kesulitan Air Bersih

Warga Kabupaten Ciregon kesulitan mendapatkan air bersih di musim kemarau.
Ilustrasi musim kemarau./JIBI
Ilustrasi musim kemarau./JIBI

Bisnis.com, CIREBON - Sebagian warga Kabupaten Cirebon, mengalami kesulitan mendapatkan air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari karena musim kemarau. Ketersediaan air di toren penampung hingga embung mulai mengering.

Warga Desa Sampiran, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Sudirman Wijaya (53), dalam beberapa pekan terakhir ini kesulitan mendapatkan air bersih. Wadah penampung air di rumahnya pun sudah surut.

“Sudah hampir dua bulan tidak ada hujan. Sumur juga kering,” kata Sudirman di Kabupaten Cirebon, Jumat (18/8/2023). 

Warga lainnya, Sumiati (49) mengharapkan adanya bantuan air bersih dari pemerintah, terutama untuk memenuhi kebutuhan mandi hingga memasak.

Saat ini, Sumiati terpaksa merogoh kocek lebih dalam untuk membeli air galon isi ulang. Setiap harinya, ia membutuhkan tiga hingga lima galon air ukuran 19 liter.

“Biasanya kalau kemarau begini ada bantuan air bersih dari pemerintah. Itu lumayan membantu,” kata Sumiati.

Sebanyak 19 kecamatan di Kabupaten Cirebon masuk ke dalam daerah rawan bencana kekeringan selama musim kemarau. 

Belasan kecamatan tersebut yaitu, Gebang, Greged, Gegesik, Gunung Jati, Kaliwedi, Klangenan, Talun, Tengah Tani‎, Suranenggala, Sedong, Panguragan, Beber, Mundu, Palimanan, Losari, Ciwaringin, Susukan, Karangwareng, dan Dukupuntang.

Dari belasan kecamatan yang rentan itu, Kecamatan Gunungjati menjadi salah satu wilayah dengan jumlah desa paling banyak terdampak. Desa itu yakni, Babadan, Mayung, Sambeng, Pasindangan, Kalisapu, Astana, dan Grogol.

Informasi dari BMKG, sebagian wilayah di Indonesia sudah memasuki musim kemarau sejak April 2023.

Zona yang mulai memasuki zona musim kemarau pada April yakni, sebagian kawasan Nusa Tenggara, juga zona musim di Bali dan sebagian Jawa.

Sementara itu sebanyak 23,7 persen wilayah memasuki musim kemarau pada Juni 2023 meliputi Sumatera, sebagian Jawa, Kalimantan, Sulawesi, sebagian kecil Maluku, dan sebagian Papua.

Disimpulkan, musim kemarau pada tahun ini datang lebih lambat dibandingkan normalnya, dengan intensitas yang mirip dengan kondisi musim kemarau biasanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hakim Baihaqi
Editor : Rendi Mahendra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler