Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kampung Rawa Cina di Cianjur Ada Patahan Sesar, 200 KK di Relokasi ke Pasir Sembung

Kampung Rawa Cina di Cianjur dinyatakan zona merah gempa karena diduga kuat adanya patahan sesar.
Kondisi setelah gempa di  Kampung Rawa Cina Desa Nagrak, Kampung Salakawung Desa Sarampat, (24/11/2022). JIBI/Bisnis-Nancy Junita @bnpbrnrn
Kondisi setelah gempa di Kampung Rawa Cina Desa Nagrak, Kampung Salakawung Desa Sarampat, (24/11/2022). JIBI/Bisnis-Nancy Junita @bnpbrnrn

Bisnis.com, CIANJUR - Warga di Kampung Rawa Cina, Desa Nagrak, Kabupaten Cianjur mengaku tempat tinggalnya di relokasi ke Pasir Sembung pasca-gempa bumi dengan magnitudo 5,6 yang melanda Cianjur pada November 2022 lalu. 

Yuyun (48) menyatakan warga Kampung Rawa Cina di relokasi ke Pasir Sembung, yang jaraknya 15 menit jika ditempuh dengan kendaraan. 

"Ke pasir sembung, jaraknya 15 menit pakai mobil," katanya saat ditanyai wartawan di Kampung Rawa Cina, lokasi patahan sesar pemicu gempa di Cianjur, pada Jumat (28/7/2023). 

Dia menyatakan ada dua Rukun Tetangga (RT) yang di relokasi ke Pasir Sembung dan terdapat sekitar 200 Kepala Keluarga (KK). 

"Sekitar 200 KK ada dua RT yang dipindah," lanjutnya kepada wartawan. 

Lebih lanjut, dia menyatakan pasca-gempa, bersama dengan warga lainnya harus pulang pergi dari rumah sementara di Pasir Sembung ke Kampung Rawa Cina setiap harinya, untuk bekerja karena pekerjaan utamanya sebagai petani. 

"Kerja, petani. Tiap pagi ke sini sore pulang jam 1 udah dijemput pakai mobil, ada 2 mobil. Pulang pergi Rp10 ribu. Borongan 30-35 orang sekali angkut," ujarnya. 

Dia menyatakan bahwa karena mata pencaharian warga rata-rata petani, maka harus mondar-mandir. Kalau di rumah sementara di Pasir Sembung, tidak ada pekerjaan. 

Saat ditanyai terkait hak milik rumah yang disediakan pemerintah di Pasir Sembung, Yuyun menyatakan bahwa hak milik baru bisa diakui jika sudah 10 tahun. 

"Hak miliknya nanti jika sudah 10 tahun, baru bisa menjadi hak milik," tambahnya. 

Yuyun sebagai warga mengaku menerima saran pemerintah untuk melakukan relokasi ke Pasir Sembung, karena merasa takut terjadinya longsor kembali. 

"Terima, karena di sini zona merah. Saya juga takut. Kalau ada gempa terjadi longsor. Longsor disini karena tanahnya lembek," ucapnya. 

Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa saat gempa terjadi, gempa sangat terasa guncangannya hanya 2 detik dan langsung meruntuhkan semua bangunan rumah. 

"2-3 detik. Orang-orang berdarah. Pada keluar mereka. Gempanya langsung besar, lari semua, tetapi sudah tidak bisa penuh sama puing bangunan," tambahnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Editor : Rendi Mahendra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper