Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ada Patahan Sesar, Kampung Rawa Cina di Cianjur Zona Merah Gempa Tidak Boleh Dihuni Warga

BRIN mengatakan Kampung Rawa Cina di Desa Nagrak Kabupaten Cianjur zona merah gempa dan tidak boleh dihuni warga.
Ilustrasi gempa Cianjur. JIBI/Bisnis-Nancy Junita @bnpbrnrn
Ilustrasi gempa Cianjur. JIBI/Bisnis-Nancy Junita @bnpbrnrn

Bisnis.com, CIANJUR - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyatakan bahwa Kampung Rawa Cina di Desa Nagrak, Kabupaten Cianjur tidak boleh dihuni oleh warga setempat, karena masuk zona merah gempa bumi. 

Kepala Pusat Riset Kebencanaan Geologi Organisasi Riset Kebumian dan Maritim Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Dr. Adrin Tohari, M.Eng mengatakan penetapan itu dari pemerintah pusat, BNPB dan diberlakukan ke daerah.

"Ini sudah zona merah, penduduk di sini sudah pada di relokasi semua. Kita lihat kerusakannya kan parah ini, ada bangunan 2 lantai yang hancur total, jadi ini sudah zona merah dan tidak bisa dihuni. Penetapan dari pemerintah pusat dari BNPB dan juga diberlakukan ke daerah," katanya saat ditemui wartawan, di Kampung Rawa Cina, Desa Nagrak, Cianjur, pada Jumat (28/7/2023). 

Dia menyatakan bahwa telah menemukan patahan sesar di Kampung Rawa Cina yang diduga kuat sebagai penyebab gempa bumi di Cianjur, sehingga warga di relokasi ke tempat lain. 

"Ini salah satu yang paling parah. Itu semacam dugaan yang kuat, kita menemukan urat, atau kita menyebutnya sesar ya, bagian dari sesar yang menyebabkan gempa Cianjur," ujarnya. 

Die menjelaskan bahwa keterangan dari warga setempat gempa bumi November lalu terjadi guncangan yang bukan mengayun lagi, tetapi menghentak. 

"Masyarakat di sini menceritakan guncangannya (ke atas-bawah) bukan mengayun lagi. Yang begini (ke atas-bawah) berarti sangat dekat dengan sumber gempa, jadi menghentak, berarti kan gelombang yang pertama kali diterima di suatu tempat, tetapi kalau sudah mengayun berarti penjalarannya sudah cukup jauh," ucapnya. 

Kemudian dia menjelaskan bahwa karakteristik gempa menghentak itu yang membuat bangunan hancur, kalau mengayun bangunan rata-rata masih bisa selamat. 

Padahal menurutnya, jika bangunannya kuat seharusnya gempa bumi dengan magnitudo 5,6 hanya mengalami retak saja, tetapi di Cianjur bangunan benar-benar hancur. 

"Kalau dihitung, dengan magnitudo hanya 5,6, tetapi karena dia dekat dengan sumber patahan, maka energinya atau guncangan gempanya jadi besar," tambahnya. 

Seperti diketahui, gempa bumi melanda Cianjur dengan magnitudo 5,6 pada Senin (21/11/2022). 

Guncangan gempa di Cianjur cukup kuat sehingga menghancurkan banyak bangunan dan menyebabkan banyak korban jiwa. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Editor : Rendi Mahendra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper