Bisnis.com, BANDUNG - Di sebuah bangunan dengan luas sekira 100 meter persegi, Endang Koswara mengelola usaha pabrik roti di kawasan Babakan Rahayu, Kecamatan Bojongloa Kaler, Kota Bandung, Jawa Barat.
Endang adalah generasi keenam yang melanjutkan usaha pabrik tersebut saat pandemi Covid-19 melanda Indonesia pada 2020.
"Saya melanjutkan usaha yang sudah ada sejak tahun 85an. Pertama dirintis oleh kakek saya, dilanjutkan oleh orang tua saya, sepupu saya, kakak saya, hingga turun ke saya," kata Endang kepada tim Safari Ramadan Bisnis Indonesia, Rabu (5/4/2023).
Di tangan cekatan Endang, deru mesin pengolahan di pabrik roti bernama Chen-chen Bakery ini berjalan setiap pagi. Sebanyak 250 kilogram tepung dan bahan lainnya, dilumat oleh mesin untuk dijadikan sebuah enam roti.
Dibantu enam orang karyawan, ratusan kilogram bahan adonan tersebut beragam jenis roti, mulai dari roti tawar, roti kadet, hingga roti kadet.
"Setiap hari kami produksi. Tetapi saat Ramadan sekarang, intensitas produksi menurun karena berkurangnya permintaan pasar. Tetapi setelah lebaran, akan normal kembali," ujar Endang.
Baca Juga
Setiap harinya, Endang mengaku bisa meraup omzet sebesar Rp4 juta. Artinya, setiap bulan, aktivitas industri di tengah kawasan padat penduduk ini mampu meraup cuan hingga Rp120 juta.
Endang mengaku, roti buatannya tersebut sudah menyebar di hampir seluruh pasar tradisional yang ada di wilayah Kota Bandung hingga Sumedang.
"Hari ini saja ada ratusan potong roti tawar yang dipesan untuk dikirim ke Sumedang," ujarnya.
Untuk menyokong bisnis dinastinya itu, November tahun lalu Endang mendapat bantuan pinjaman modal dari pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Bank BJB melalui Kredit Masyarakat Ekonomi Sejahtera Jawa Barat (Mesra).
Informasi bantuan modal tersebut Endang dapatkan dari Masjid Al Ikram yang ada di sekitar pabrik roti miliknya. Jumlah modal yang ia terima sebesar Rp5 juta.
Endang mengatakan, pinjaman dari Kredit Mesra ini tanpa agunan dan bunga. "Sangat terbantu. Saya juga akan pinjam modal kembali ke Bank BJB," kata Endang.
Kredit Mesra merupakan program pinjaman tanpa bunga dan agunan yang bisa diperoleh di masjid, gereja, pura, wihara, hingga kelenteng.
Program unggulan yang diluncurkan sejak November 2018 tersebut menawarkan pinjaman dengan plafon Rp500.000 hingga Rp5 juta pada perseorangan berbentuk kelompok dengan pola tanggung renteng, dengan kelompok berjumlah minimal lima orang dan maksimal 10 orang.
Persyaratan yang diberikan untuk pengajuan kredit pun terbilang mudah yakni, tinggal dan memiliki usaha di sekitar rumah ibadah dan diketahui oleh pihak RT setempat.
Masyarakat yang berminat mengajukan pinjaman hanya menyiapkan persyaratan berupa KTP, KKp dan surat nikah bagi yang telah menikah.
Kredit Mesra merupakan unggulan Jabar Juara menggandeng Bank BJB untuk ikut berperan aktif dalam agenda percepatan pemulihan ekonomi nasional melalui penyaluran kredit tanpa agunan.
Konten ini merupakan bagian dari Safari Ramadan yang diselenggarakan oleh Bisnis Indonesia, dan didukung oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jawa Barat, Bank BJB, BUMD PT Migas Utama Jabar (MUJ), dan JNE.
