Bisnis.com, BANDUNG—Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus mengimplementasikan visi misi Jabar Juara Lahir Batin. Tak hanya fokus pada infrastruktur, urusan kerukunan umat beragama (KUB) pun menjadi perhatian serius.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan dalam dua tahun terakhir pihaknya berhasil mengerek indeks kerukunan umat beragama sebesar 7 poin dari 72,71 poin pada 2021 menjadi 79,72 poin pada 2022.
“Kenaikan ini masuk pada misi pertama capaian indikator kinerja utama daerah yang ditunjukkan melalui indeks kerukunan umat beragama sebesar 72,21 poin dan indeks demokrasi berada pada angka 79,72 poin,” katanya.
Pemerintah provinsi sendiri menargetkan awalnya indeks kerukunan beragama ini hanya 69,10 poin. Kenaikan ini dinilai signifikan jika dibandingkan pada tahun 2019 yang berada di angka 64,41 persen bahkan sempat di tiga besar terbawah setelah Aceh dan Sumatra Barat pada 2020.
Apa pentingnya indeks ini? Kepala Kanwil Kementerian Agama Jawa Barat Ajam Mustajam indeks KUB di Jabar akan berdampak besar bagi kerukunan dan kedamaian di daerah lainnya, termasuk Jakarta.
Kecilnya indeks KUB membuat Jawa Barat kerap dituding berbagai survei sebagai provinsi yang intoleran. Capaian indeks ini sendiri berdasarkan data dari Sistem Informasi Penelitian Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan Kemenag RI.
Baca Juga
Ridwan Kamil mengatakan untuk memperkuat kerukunan dan menyatukan persepsi agar kondusivitas dapat terus terjaga pihaknya rajin menggelar pertemuan dengan forum kerukunan umat beragama (FKUB) saat kunjungan ke daerah.
"Semua dinamika kita kelola, makanya yang kurang-kurang, kita perbaiki. Seperti di FKUB ini, kita kuatkan karena yang namanya kerukunan beragama ini bukan hanya tugas pemerintah," katanya.
Konten ini merupakan bagian dari Safari Ramadan Jabar Juara Lahir Batin yang diselenggarakan oleh Bisnis Indonesia, dan didukung oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jawa Barat, Bank BJB, BUMD PT Migas Utama Jabar (MUJ), dan JNE.