Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tak Hanya Purwakarta, Badai PHK Hantam Produsen Nike Cs di Bogor dan Sukabumi

Badai PHK tidak hanya menghantam Purwakarta, tetapi terjadi pada produsen sepatu Nike Cs di Bogor dan Sukabumi. Bagaimana nasib karyawannya?
Kepala Disnakertrans Jabar Taufik Garsadi/Bisnis-Wisnu Wage
Kepala Disnakertrans Jabar Taufik Garsadi/Bisnis-Wisnu Wage

Bisnis.com, BANDUNG — Badai pemutusan hubungan kerja (PHK) melanda industri manufaktur di dalam negeri. Terparah terjadi pada produsen sepatu dan tekstil karena turunnya permintaan imbas dari wabah Covid-19.

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Barat mengakui ada tekanan berat pada industri karya yang berada di tiga daerah yakni Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Bogor dan Kabupaten Sukabumi.

Kepala Disnakertrans Jabar Taufik Garsadi mengatakan saat ini industri padat karya yang tengah menghadapi tekanan PHK adalah industri yang menjadi makloon merek-merek global, seperti Nike dan Adidas. 

“Kalau yang di luar itu masih tetap bertahan, seperti Kahatex masih tetap bertahan,” katanya di Bandung, Kamis (19/1/2023).

Menurutnya, merek-merek global yang mengalami tekanan tersebut ada di tiga kabupaten yakni Bogor, Purwakarta dan Sukabumi.

“Karena dari dulu juga mereka itu UMK [upah minimum kabupaten/kota] nya tidak visible dengan hanya makloon, cuma mereka masih bertahan dua tahun kemarin,” tuturnya.

Dua tahun lalu, tiga daerah tersebut memakai upah berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja tentang perusahaan yang terdampak Covid-19 angkanya bisa dirampingkan.

“Kalau [merek] lain tidak ada masalah, ada yang tutup ada yang tumbuh,” ujarnya.

Taufik mengatakan saat ini pengusaha padat karya di tiga daerah tersebut meminta Menteri Tenaga Kerja mengeluarkan aturan khusus untuk industri padat karya.

“Karena ada kekhawatiran PHK, karena berat juga seperti Kabupaten Bogor itu UMK-nya Rp4,6 juta. Tiga wilayah ini industri padat karya paling banyak di situ,” tuturnya.

Taufik menilai apa yang terjadi di Purwakarta dan dua daerah lain mirip dengan apa yang terjadi di Banten. Di mana merek global yang melakukan makloon pada industri padat karya di sana, saat ini melakukan PHK dalam jumlah besar.

“Sama kasusnya dengan di Banten, kan sudah tinggi PHK-nya,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper