Bisnis.com, BANDUNG - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat melaporkan pada April 2018 terjadi deflasi sebesar 0,04% (month to month) menyusul adanya panen raya pada bulan lalu.
Dengan demikian, maka laju inflasi tahun kalender Januari-April 2018 sebesar 1,45% dan inflasi tahun ke tahun April 2018 sebesar 3,70% year on year (YoY).
"Situasi bahan makanan didominasi oleh koreksi harga beras. Bulan lalu banyak panen sehingga harganya menjadi turun. Beras menyumbang 0,092%," kata Kepala BPS Jabar Dody Herlando, Rabu (2/5).
Berdasarkan dari tujuh kelompok pengeluaran seluruhnya, yang mengalami deflasi yaitu kelompok bahan makanan 0,75%, sementara kelompok pengeluaran yang lainnya mengalami inflasi.
Kelompok inflasi tersebut antara lain makanan jadi, minuman dan rokok sebesar 0,15%, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,12%, kelompok sandang sebesar 0,34%, kelompok kesehatan sebesar 0,09%, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,17%, serta kelompok transpor, komunikasi & keuangan 0,15%
Adapun komoditas yang memberikan andil deflasi adalah beras, daging ayam ras, ikan mas, pepaya, minyak goreng, cumi-cumi, kentang, tarif taksi dan buncis.
Sementara komoditas yang mengalami inflasi antara lain bensin, rekreasi, pisang, kontrak rumah, air kemasan, bawang merah, jengkol, tahu mentah, sepatu, besi beton dan semangka.
Hasil ini merupakan Indeks Harga Konsumen (IHK) Gabungan meliputi 7 kota yaitu Bogor, Sukabumi, Bandung, Cirebon, Bekasi, Depok, dan Tasikmalaya mengalami kenaikan indeks.
"Empat kota mengalami deflasi yaitu Kota Cirebon 0,08%, Kota Bekasi 0,36%, Kota Depok 0,15% dan Tasikmalaya 0,10%."
Sementara kota yang mengalami inflasi yaitu Kota Bogor 0,19%, Kota Sukabumi 0,03%, dan Kota Bandung 0,27%.