Bisnis.com, GARUT - Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Garut pada Minggu (23/2/2025) malam mengakibatkan tanah longsor di Desa Bojong, Kecamatan Bungbulang. Insiden ini menyebabkan satu rumah warga tertimbun material longsoran serta satu orang warga dilaporkan hilang.
Selain itu, akses jalan utama di wilayah tersebut juga tertutup akibat timbunan tanah.
Kasi Humas Polres Garut, Ipda Susilo Adi mengatakan, saat ini warga bersama kepolisian setempat tengah berupaya melakukan pencarian korban serta membersihkan material longsor yang menutupi jalan.
Menurutnya, longsor diduga terjadi akibat curah hujan tinggi yang mengguyur kawasan tersebut sejak sore hingga malam hari.
“Dari laporan awal yang kami terima, satu rumah warga tertimbun longsor, dan satu orang yang berada di dalam rumah saat kejadian masih dalam pencarian. Selain itu, longsoran juga menyebabkan jalan utama di desa tersebut tidak bisa dilalui kendaraan,” kata Susilo, Senin (24/2/2025).
Berdasarkan informasi yang dihimpun, korban yang tertimbun longsor diketahui bernama Endang alias Jalu (40). Saat kejadian, korban diduga berada di dalam rumahnya yang terletak di daerah rawan longsor.
Baca Juga
Warga setempat dan tim gabungan dari kepolisian, BPBD, serta relawan tengah berupaya menggali material longsor guna menemukan korban.
“Kami masih fokus dalam pencarian korban yang tertimbun. Prosesnya cukup sulit karena kondisi tanah masih labil dan hujan gerimis masih turun di lokasi. Selain itu, minimnya penerangan juga menjadi kendala dalam proses evakuasi pada malam hari,” tambah Susilo.
Tim SAR gabungan bersama masyarakat sekitar bekerja sama menggunakan peralatan seadanya untuk mempercepat proses evakuasi. Hingga berita ini ditulis, pencarian terhadap korban masih terus berlangsung dengan harapan bisa segera menemukan korban dalam kondisi selamat.
Selain menimbun rumah warga, longsoran tanah juga mengakibatkan akses jalan utama di desa tersebut tertutup total. Material longsor yang bercampur dengan batu dan batang pohon menutupi badan jalan, sehingga kendaraan roda dua maupun roda empat tidak bisa melintas.
Peristiwa longsor ini menjadi peringatan bagi masyarakat yang tinggal di kawasan perbukitan dan lereng curam untuk selalu meningkatkan kewaspadaan, terutama saat musim hujan.
Pihak kepolisian dan BPBD meminta warga untuk segera melaporkan jika ada tanda-tanda pergerakan tanah agar bisa dilakukan langkah antisipasi lebih dini.
“Kami mengimbau warga untuk tetap siaga, terutama mereka yang berada di daerah rawan bencana. Jika ada tanda-tanda longsor seperti retakan tanah atau suara gemuruh dari dalam tanah, segera evakuasi diri ke tempat yang lebih aman,” kata Susilo.
