Bisnis.com, KUNINGAN - Badan Pengelola (BP) Rebana menyerukan kepada para kepala daerah tujuh wilayah kota/kabupaten yang terpilih untuk melanjutkan komitmen pembangunan kawasan Metropolitan Rebana.
Dalam sebuah pernyataan, BP Rebana menegaskan bahwa pengelolaan aglomerasi perkotaan harus menjadi prioritas utama pemerintah daerah, terutama dengan tantangan urbanisasi yang terus meningkat.
“Kawasan ini telah masuk dalam rencana pembangunan jangka panjang nasional dan provinsi. Siapapun pemimpinnya, tata ruang Rebana harus dilihat sebagai kompas pembangunan,” kata Kepala BP Rebana Bernardus Djonoputro, beberapa waktu lalu.
Ia menekankan pentingnya kesinambungan kebijakan lintas pemerintahan untuk memastikan Metropolitan Rebana berkembang sesuai visi sebagai motor pertumbuhan ekonomi nasional.
Bernardus juga menyoroti pencapaian besar dalam menarik investasi, baik domestik maupun internasional. Kawasan ini telah menjadi daya tarik bagi perusahaan global, termasuk raksasa kendaraan listrik BYD, pabrik mobil listrik dari Vietnam, serta sejumlah perusahaan apparel dan sepatu.
“Investasi besar mulai bergeser dari kawasan Bekasi-Cikarang ke Rebana. Dua zona industri, yakni Subang Cipali dan Kota Kertajati-Jatitujuh, tumbuh sangat cepat dan hampir menyerupai kota mandiri,” jelasnya.
Baca Juga
Ia menambahkan, pertumbuhan ini tidak hanya menciptakan lapangan kerja tetapi juga mendukung agenda besar Indonesia dalam transisi energi dan pengembangan kendaraan listrik.
Namun, keberhasilan kawasan Rebana tidak hanya bergantung pada investasi, tetapi juga pada kemampuan kepala daerah menjaga keselarasan tata ruang dan mengelola aglomerasi perkotaan secara efektif.
“Pengelolaan aglomerasi bukan hanya tentang pertumbuhan ekonomi, tetapi juga tentang bagaimana memastikan keberlanjutan dan inklusivitas. Infrastruktur, tata ruang, dan kolaborasi lintas sektor harus menjadi prioritas utama,” tegas Bernardus.
Dengan potensi besar yang dimiliki, Rebana diharapkan menjadi contoh kawasan metropolitan yang tidak hanya berfungsi sebagai pusat industri tetapi juga mendukung kesejahteraan masyarakat setempat.
Kawasan Metropolitan Rebana kini berdiri di persimpangan yang menentukan, membawa harapan baru untuk pertumbuhan ekonomi berbasis keberlanjutan.
Kepala daerah di kawasan ini memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga momentum dan memastikan Rebana tetap menjadi pusat perhatian dalam pembangunan nasional.
"Komitmen ini harus diterjemahkan ke dalam tindakan nyata. Rebana memiliki peluang untuk menciptakan masa depan yang lebih baik, tetapi kesinambungan kebijakan adalah kunci,” pungkasnya.