Bisnis.com, BANDUNG - Kawasan Metropolitan Rebana terus mengukuhkan diri sebagai salah satu pusat pertumbuhan ekonomi baru di Indonesia. Tidak hanya menarik investasi triliunan rupiah, kawasan ini juga fokus pada pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.
Pendidikan vokasi dan akses ke fasilitas pendidikan tinggi menjadi strategi utama dalam menjawab kebutuhan tenaga kerja terampil dan kompeten untuk mendukung perkembangan industri.
Kepala Badan Pengelola (BP) Rebana Bernardus Djonoputro mengatakan keberhasilan pengembangan kawasan ini sangat bergantung pada kualitas SDM yang disiapkan.
"Kami memahami bahwa infrastruktur saja tidak cukup. Sumber daya manusia yang terampil, kompeten, dan relevan dengan kebutuhan industri menjadi kunci untuk memastikan Rebana berkembang sesuai harapan," ungkap Bernardus dalam Bisnis Indonesia Economic Outlook 2025 di Hotel Savoy Homan, Kota Bandung, Selasa (10/12/2024).
Pendidikan vokasi menjadi salah satu prioritas utama di Kawasan Rebana. Dengan menggandeng berbagai asosiasi bisnis, pemerintah berupaya menciptakan tenaga kerja yang siap pakai dan sesuai dengan kebutuhan industri di kawasan ini.
"Kami menjalin kemitraan strategis dengan asosiasi bisnis untuk memastikan tenaga kerja yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan spesifik industri. Ini bukan hanya soal menghasilkan lulusan, tetapi memastikan bahwa mereka benar-benar memiliki keterampilan yang relevan," jelas Bernardus.
Baca Juga
Saat ini, terdapat 475 lembaga pelatihan kerja terakreditasi di Kawasan Rebana, dengan lebih dari 90.000 lulusan setiap tahunnya. Selain itu, terdapat 2.300 sekolah menengah kejuruan (SMK) dan akademi yang tersebar di berbagai daerah.
Lembaga tersebut berfokus pada peningkatan keterampilan siswa di bidang teknik, manufaktur, dan layanan profesional lainnya. Menurut Bernardus, keberadaan lembaga-lembaga ini sangat krusial untuk mendukung kebutuhan industri yang terus berkembang di Rebana.
"Kami melihat adanya pertumbuhan pesat di sektor manufaktur, teknologi, dan logistik. Lembaga pelatihan kerja dan SMK berperan penting dalam menyediakan tenaga kerja yang sesuai dengan permintaan pasar," katanya
Selain pendidikan vokasi, Rebana juga menyediakan akses ke pendidikan tinggi yang berkualitas dengan melibatkan sinergi lintas pihak, termasuk pemerintah daerah, perguruan tinggi, dan pelaku industri.
"Komplek pendidikan ini dirancang untuk menghasilkan lulusan yang tidak hanya kompeten secara akademik, tetapi juga siap berkontribusi di dunia kerja. Kami berupaya menciptakan ekosistem yang memungkinkan mahasiswa untuk berinovasi dan menjalankan riset yang relevan dengan kebutuhan industri," ujar Bernardus.
Setiap tahunnya, komplek pendidikan ini mendukung lebih dari 15.000 mahasiswa yang terlibat dalam berbagai program akademik, riset, dan kegiatan pengembangan keterampilan.
Dengan fasilitas modern dan kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan industri, para mahasiswa ini diharapkan mampu menjadi motor penggerak pertumbuhan kawasan.
Keberhasilan program pendidikan di Rebana tidak lepas dari dukungan berbagai pihak. Pemerintah daerah, asosiasi bisnis, dan lembaga pendidikan bekerja sama untuk menciptakan ekosistem yang mendukung pengembangan SDM.
"Kunci keberhasilan kami adalah sinergi. Tidak mungkin kami berjalan sendiri. Industri membutuhkan tenaga kerja yang kompeten, sementara lembaga pendidikan membutuhkan panduan untuk menyelaraskan kurikulum dengan kebutuhan pasar. Di sinilah peran BP Rebana sebagai fasilitator dan katalisator," terang Bernardus.
Meski telah mencapai banyak hal, Bernardus mengakui bahwa masih ada tantangan yang perlu diatasi. Salah satunya adalah memastikan pemerataan akses pendidikan berkualitas di seluruh kawasan Rebana.
"Kami masih harus bekerja keras untuk memastikan bahwa setiap individu di Rebana, baik di kota besar maupun di daerah terpencil, memiliki akses yang sama terhadap pendidikan berkualitas. Ini adalah prioritas kami untuk beberapa tahun ke depan," ujarnya.
Selain itu, Bernardus juga menyoroti pentingnya pendidikan yang berorientasi pada masa depan. "Kami tidak hanya mempersiapkan tenaga kerja untuk kebutuhan hari ini, tetapi juga untuk industri masa depan, seperti teknologi hijau, kecerdasan buatan, dan robotika. Pendidikan di Rebana harus mampu beradaptasi dengan perubahan zaman," katanya.
Dengan investasi yang terus mengalir dan komitmen yang kuat untuk pengembangan SDM, Bernardus optimis bahwa Rebana akan menjadi salah satu kawasan ekonomi terkemuka di Indonesia.
"Kami tidak hanya ingin Rebana menjadi pusat industri, tetapi juga pusat inovasi dan pengembangan manusia. Dengan pendidikan yang berkualitas dan sinergi lintas pihak, kami yakin Rebana akan menjadi contoh sukses pembangunan kawasan di Indonesia," tutupnya.