Bisnis.com, CIREBON--Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, luas lahan pertanian padi di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, menyusut seluas 9.087 hektare atau 8,18% dalam kurun waktu enam tahun terakhir.
Berdasarkan catatan BPS, luas lahan pertanian padi di Kabupaten Cirebon pada 2018 mencapai 47.300 hektare (ha). Sementara, hingga September 2024, luas lahan pertanian tersebut tersisa 38.213 ha.
Kepala BPS Jawa Barat, Darwis Sitorus menuturkan, alih fungsi lahan adalah suatu hal yang sulit dihindari. Semakin berkembangnya pertumbuhan ekonomi dan pesatnya pertumbuhan penduduk, kebutuhan lahan untuk kegiatan nonpertanian cenderung terus meningkat.
Baca Juga
Menurutnya, proses ini juga sering kali dianggap sebagai penanda berkembangnya suatu wilayah, dimana peningkatan infrastruktur dan fasilitas publik mencerminkan kemajuan dan modernisasi.
"Faktor lain dari alih fungsi lahan adalah perbandingan nilai lahan untuk pertanian dengan nilai lahan untuk properti, perumahan, atau industri. Di banyak wilayah, lahan pertanian seringkali memiliki nilai ekonomis yang lebih rendah dibandingkan dengan lahan yang digunakan untuk pembangunan perumahan atau fasilitas industri," ujar Darwis, Selasa (1/10/2024).
Menurut Darwis, lahan yang sebelumnya digunakan untuk pertanian dapat mendatangkan keuntungan yang jauh lebih besar ketika dikonversi menjadi perumahan atau kawasan komersial.
Meskipun alih fungsi lahan membawa manfaat ekonomi yang signifikan dan meningkatkan kualitas hidup melalui pembangunan yang lebih baik, hal ini harus dikelola dengan hati-hati untuk mengurangi dampak negatifnya terhadap ketahanan pangan dan lingkungan.
Sama seperti wilayah lainnya di Indonesia, Provinsi Jawa Barat, yang merupakan provinsi terbesar ketiga dalam produksi beras nasional, juga tidak dapat terhindar dari aktivitas alih fungsi lahan, khususnya lahan persawahan.
"Dari hasil pengolahan data satelit sentinel-2 didapatkan bahwa luas lahan sawah di Provinsi Jawa Barat menurun sebesar 14,28% selama 5 tahun terakhir, dari 691.423,73 ha pada tahun 2018 menjadi 592.717,61 ha pada 2023," kata Darwis.
Darwis menambahkan, fenomena alih fungsi lahan yang signifikan di Provinsi Jawa Barat mencerminkan dinamika pertumbuhan industri dan urbanisasi yang pesat.
Meskipun begitu, Kabupaten Cirebon masih di bawah Kabupaten Bogor dan Kabupaten Bekasi dalam hal alih fungsi lahan. Kabupaten Cirebon mengalami penurunan masing-masing sebesar 30,40% dan 19,21% untuk Kabupaten Bekasi.
Faktor-faktor yang dapat menjadi penyebab alih fungsi lahan yang signifikan di Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Bogor antara lain adalah perkembangan pesat sektor industri dan kedekatannya dengan ibu kota negara.
"Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Bogor dikenal sebagai pusat industri yang menarik banyak investasi dan pengembangan kawasan industri baru. Pada tahun 2023, jumlah perusahaan industri besar di dua kabupaten ini mencapai 45,3% dari semua perusahaan yang ada di Jawa Barat," katanya.