Bisnis.com, CIREBON - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat inflasi di Kota Cirebon pada September 2024 sebesar 0,83% secara tahunan (year on year/yoy). Sementara, inflasi bulanan terealisasi -0,15%.
Kepala BPS Kota Cirebon Aris Budiyanto mengatakan pada September 2024 komoditas yang menjadi penyumbang inflasi antara lain, upah asisten rumah tangga, bawang merah, sigaret kretek mesin, melon, kopi siap saji, hingga biaya pemeliharaan.
Sementara, komoditas pendorong deflasi yakni telur ayam ras segar, daging ayam ras, cabai rawit, bensin, daun bawang, kentang, wortel, jagung manis, dan anggur.
"Inflasi yang terjadi pada tahun ini karena adanya kenaikan harga lantaran naiknya seluruh indeks kelompok pengeluaran," kata Aris di Kota Cirebon, Rabu (2/10/2024).
Pada September 2024, seluruh kelompok pengeluaran memberikan andil inflasi secara year to year.
Kelompok pengeluaran tersebut yakni, kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,09%; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,10%; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,08%; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,09%.
Baca Juga
Kemudian, kelompok kesehatan sebesar 0,01%; kelompok transportasi sebesar 0,07%; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,00%; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,01%; kelompok pendidikan sebesar 0,09%; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,18% serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,11%.
Berdasarkan pantauan indeks harga konsumen (IHK), Kota Cirebon merupakan daerah yang mengalami terendah di Jawa Barat. Sementara, inflasi tertinggi terjadi di Kota Bekasi dengan angka 2,34%.