Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jumlah Penumpang Domestik di Bandara Kertajati Turun 14,50%

Keberangkatan penumpang penerbangan domestik Jawa Barat dari Bandara Kertajati, Kabupaten Majalengka, menurun pada periode Juli 2024.
Bandara Kertajati/Bisnis
Bandara Kertajati/Bisnis

Bisnis.com, CIREBON - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat keberangkatan penumpang penerbangan domestik Jawa Barat dari Bandara Kertajati, Kabupaten Majalengka, menurun pada periode Juli 2024.

Pada Juli 2024, jumlah penumpang domestik di Bandara Kertajati sebanyak 10.962 orang. Sementara, pada periode Juni 2024 sebanyak 12.821 penumpang.

"Jumlah penumpang di bandara tersebut mengalami penurunan sebesar 14,50%," kata Ketua Tim Statistik Distribusi BPS Provinsi Jawa Barat, Ninik Anisah melalui keterangan tertulis, Selasa (3/9/2024).

Selain penerbangan domestik, jumlah penerbangan internasional di Bandara Kertajati mengalami penurunan. Pada Juli 2024 tercatat sebanyak 2.438. Sementara pada Juni mencapai 6.607 penumpang.

Dalam catatan BPS, penumpang dari Bandara Kertajati pada periode Januari-Mei 2024 mencapai 101.155 orang. Penumpang terbanyak yang melakukan penerbangan di bandara tersebut terbanyak pada April dengan total 18.427 orang.

Sebelumnya, Dinas Pariwisata dan Budaya (Disparbud) Jawa Barat berupaya mendongkrak wisata dari Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan (Ciayumajakuning) menjadi unggulan.

Upaya itu dilakukan salah satunya untuk mendukung aktivitas Bandara Kertajati di Kabupaten Majalengka.

Kepala Disparbud Jabar Benny Bachtiar mengatakan wilayah aglomerasi Ciayumajakuning memiliki sejumlah destinasi unggulan. Di antaranya, Palutungan di Kuningan, Situ Cipanten di Majalengka, dan wisata budaya di Kota/Kabupaten Cirebon.

"Ini supaya mereka itu ada keinginan untuk kembali lagi ke Jabar. Seperti bali kita tidak bosan-bosan datang lagi. Kami harapkan demikian," kata Benny.

Upaya itu, kata Benny, untuk mengurai wisatawan yang biasa bertandang ke Bogor maupun Bandung Raya untuk ke datang ke Ciayumajakuning. Setiap akhir pekan maupun momen libur panjang, kedua kawasan tersebut selalu mengalami kepadatan.

Selain itu, ada upaya pemerataan ekonomi bagi masyarakat di wilayah Jabar bagian timur. 

"Daripada mereka bermacet-macetan dari Jakarta empat jam ke puncak, kenapa tidak ke sini (Ciayumajukuning) saja. Hanya dua jam setengah jam atau tiga jam, tapi bisa mendapatkan pengalaman yang sesuai ekspektasi mereka," ujar Benny.

Benny mengajak masyarakat di Jabodatebek dan sekitarnya sering berwisata ke wilayah Ciayumajakuning. Alasan tersebut lantaran wilayah Ciayumajakuning kini memiliki infrastruktur lebih baik, salah satunya terhubung dari Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) atau Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hakim Baihaqi
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper