Bisnis.com, BANDUNG--Mahasiswa dan pelajar dinilai perlu untuk memersiapkan diri dalam menghadapi dunia kerja. Pasalnya, saat ini kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mampu beradaptasi dan mengelola arus informasi semakin tinggi.
Direktur Pengembangan dan Kerja Sama Institut Teknologi Harapan Bangsa (ITHB), Maclaurin Hutagalung mengatakan, saat ini perbandingan jumlah kebutuhan tenaga kerja digital dengan ketersediaan SDM yang berkompetensi masih tinggi.
Sehingga menurutnya, pelatihan berkala, praktik yang cukup dan sertifikasi menjadi hal yang perlu dilakukan untuk mengakselerasi mempersempit gap tersebut.
Di sisi lain, ia juga menjelasan, perlu adanya integrasi data antara kebutuhan SDM Digital dan jumlah angkatan kerja lulusan baru.
"Intinya di bagaimana SDM itu mengelola teknologi informasi agar bisa optimal," ungkap dia kepada Bisnis baru-baru ini.
Macluarin mengatakan, pelajar atau mahasiswa harus lebih menyadari terkait beragam program yang dihadirkan pemerintah agar bisa mengaktualisasi diri.
Misalkan, salah satunya adalah Program Kampus Merdeka yang memang dihadirkan oleh pemerintah untuk memberikan jam terbang bagi mahasiswa di dunia pekerjaan secara langsung.
"Nah dari program itu kan sebenarnya mahasiswa bisa mengetahui bagaimana kebutuhan dunia kerja," imbuhnya.
Tak hanya itu, ia juga menjelaskan, pemanfaatan teknologi informasi ini tidak hanya bisa dioptimalkan dengan menjadi tenaga ahli, tapi juga bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan bisnis.
“Sekarang kan ada generatif AI, itu bisa dioptimalkan untuk mendukung bisnis proses pelaku usaha,” jelasnya.
Untuk itu, ITHB berkomitmen untuk ikut berperan aktif dalam memperkuat ekosistem pendidikan bisnis di tanah air.
Salah satunya adalah dengan bekerja sama dengan SBM ITB. ITHB ungkap dia, melalui career resourch center dan sertifikasi profesi internasional sudah membekali lulusannya dengan kemampuan untuk memiliki karir di banyak perusahaan hingga ke tingkat global.
Sementara itu, SBM ITB sebagai salah satu program bisnis terbaik di Indonesia, memiliki reputasi yang sudah tidak diraguan lagi dalam aspek akademis terutama di bidang kewirausahaan.
"Melalui kolaborasi ini, kami ingin menghadirkan program pendidikan dan pelatihan bisnis berkualitas global SBM ITB agar dapat diakses lebih luas lagi oleh masyarakat," ungkap Kepala Executive Education SBM ITB, Donald Crestofel Lantu.
Dalam kerja sama ini, ITHB dan SBM ITB aka berkolabrasi dalam tiga aspek. Yakni, pendidikan dan pelatihan, pengembangan kurikulum pendidikan bisnis inovatif dan penelitian bersama.