Bisnis.com, BANDUNG - Persiapan untuk menyambut Hari Raya Idulfitri sudah terasa di Kota Bandung. Salah satu aspek yang tak terpisahkan dari tradisi Ramadan adalah pemberian parsel sebagai tanda kebersamaan dan berkah. Namun, di tengah semangat menjelang hari raya, pemilik usaha parsel di Bandung menghadapi tantangan penjualan yang signifikan.
Hari, pemilik usaha Linda Parcel yang berlokasi di Jalan Buah Batu Bandung, telah menjalankan bisnis parsel sejak tahun 1987. Dalam perjalanan panjangnya, Hari dan keluarganya telah menangani semua aspek dari produksi hingga pemasaran. Usaha ini telah beroperasi di daerah Jalan Buah Batu tersebut selama enam tahun terakhir, buka pada pukul 6 pagi hingga 12 malam.
Namun, Hari mengakui bahwa penjualan parsel pada tahun ini mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Minggu terakhir menjelang Hari Raya, jumlah pembeli mulai baru meningkat.
“Tahun kemarin bagus, tahun sekarang ya tahu sendiri lah ekonomi sedang tidak baik-baik saja,” terang Hari kepada Bisnis, Senin (1/4/2024).
Kisaran harga parsel Linda Parcel berkisar antara Rp100.000-Rp5 juta, yang meliputi berbagai jenis parsel, mulai dari makanan hingga barang pecah belah. Meskipun demikian, Hari menyoroti penurunan omzet pada tahun 2024, yang juga dialami oleh reseller Linda Parcel.
"Omzet masih belum menggembirakan untuk tahun 2024," katanya.
Salah satu tantangan yang dihadapi oleh Hari adalah kenaikan harga pangan yang signifikan, yang mempengaruhi biaya produksi. Hal ini memaksa Hari untuk menaikkan harga parsel, yang pada akhirnya mempengaruhi minat pembelian konsumen. Untuk mengatasi hal ini, Linda Parcel juga mulai mengurangi penggunaan produk kue kalengan yang harganya tinggi.
Baca Juga
Di tengah tantangan tersebut, Hari berharap untuk perbaikan kondisi ekonomi secara global, yang diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi usahanya.
Sementara itu, hal yang sama juga terjadi pada penjual parcel lainnya, Neng, pemilik usaha Gibran Parcel yang terletak di Jalan Karapitan, Kecamatan Lengkong, Kota Bandung, telah mengeluti dunia parsel selama lima tahun terakhir.
Meski sudah mendekati Hari Raya Idulfitri, Neng mengakui bahwa omzetnya cenderung fluktuatif, terutama tahun ini yang mengalami sedikit penurunan dari tahun sebelumnya.
"Tahun ini kebetulan omzet agak turun dari tahun kemarin," ujarnya.
Salah satu ciri khas dari Gibran Parcel adalah desain parsel yang beragam dan juga dibuat sendiri oleh Neng dan keluarga. Meski tetap berjualan di wilayah Jalan Karapitan, Neng sering kali harus berpindah-pindah ruko karena mereka hanya menyewa tempat saat momen lebaran sampai dengan Idulfitri saja.
"Setiap tahun, biasanya penjualan masih low pada minggu pertama dan kedua, tapi kemudian ada peningkatan di minggu ketiga dan keempat," ungkap Neng.
Mereka juga menerima pesanan pembuatan parsel secara custom sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Meskipun mengalami penurunan omzet, Gibran Parcel tetap konsisten dalam menyediakan parsel dengan kualitas terbaik.
Kisaran harga parsel yang ditawarkan sangat bervariasi, mulai dari Rp75.000-Rp5 juta. Mereka menyediakan berbagai jenis parsel, mulai dari parsel makanan hingga barang pecah belah atau campuran dari keduanya.
Di balik tantangan tersebut, Ramadan tetap membawa berkah terutama menjelang Hari Raya Idulfitri terutama bagi para penjual parsel.
Konten ini merupakan bagian dari pemberitaan program Safari Ramadan, yang disponsori oleh Bank Jabar Banten (BJB), Bank Syariah Indonesia (BSI), dan JNE.
(Dini Putri Rahmayanti)