Bisnis.com, BANDUNG--Jawa Barat menghadapi enam tantangan di tengah kenaikan target realisasi investasi yang mencapai Rp250 triliun pada 2024 ini.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jabar Nining Yuliastiani mengatakan meski selalu menjadi tujuan utama investasi, Jawa Barat tetap meski mengatasi tantangan yang tidak mudah.
"Pertama itu tantangannya harus mempertahankan Jawa Barat sebagai destinasi investasi terbaik. Kita harus menjaga stabilitas dan kondusivitas ikliminvestasi ditengah pelemahan ekonomi global dan dinamika politik dalam negeri menjelang Pemilu dan Pilkada serentak," katanya di Bandung, Rabu (7/2/2024).
Kedua, Jawa Barat juga menghadapi tuntutan terkait ekonomi hijau, dimana provinsi ini harus turut mendorong akselerasi green economy melalui penerapan energi baru terbarukan secara masif diberbagai sektor.
"Ketiga, peningkatan nilai investasi harus diiringi dengan penciptaan lapangan kerja dan pemberdayaan Usaha Mikro Kecil (UMK)," ujarnya.
Jawa Barat juga harus melakukan peningkatan nilai tambah sektor unggulan, Nining menyorot soal pentingnya optimalisasi pengembangan potensi sektorunggulan berbasis renewable di Jawa Barat dan peningkatan nilai tambah melalui hilirisasi produk.
Baca Juga
Kepastian dan kemudahan berusaha dinilai harus terus menjadi daya jual investasi di Jawa Barat. "Jaminan kemudahan dalam perizinan,kepastian ketersediaan lahan, infrastruktur dasar, dan ketersediaan air baku," katanya.
Jawa Barat juga harus terus mendorong pemerataan investasi di Wilayah Non Kawasan Industri lewat pengembangan potensi daerah berbasis sumber daya lokal.
Sebelumnya, Nining Yuliastiani mengatakan, pada 2024 ini target investasi secara nasional mencapai Rp1.650 triliun, dan Jabar akan mendapatkan sekitar 14-15%.
"Dan itu kalau dinominalkan sekitar Rp247 triliun sampai Rp250 triliun untuk target 2024, walau pun ini belum dirilis oleh BKPM," katanya.
Meski masuk tahun politik, pihaknya masih optimistis target jumbo ini bisa tercapai lewat kolaborasi dengan seluruh stakeholder dan kabupaten/kota.
"Kami tetap optimis dengan upaya-upaya yang tadi bersinergi kemudian berkolaborasi," ujarnya.
Menurut Nining, target jumbo sulit dicapai jika kolaborasi dan komunikasi dengan berbagai pihak tidak dijalankan.
"Kami bisa meng-capture potensi investasi di Jabar ini karena kami tidak saja melakukan penggalian potensi maupun promosi tapi kami juga melakukan pengawasan terhadap realisasinya,"paparnya.