Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Desa Wisata di Kaki Gunung Ciremai untuk Libur Nataru

Keberadaan Kaki Gunung Ciremai menyimpan beberapa tempat tersembunyi, beberapa di antaranya yakni Desa Cibuntu dan Desa Kaduela.
Situ Cicereum di Desa Kaduela/Bisnis
Situ Cicereum di Desa Kaduela/Bisnis

Bisnis.com, KUNINGAN - Libur Natal dan Tahun Baru 2024 akan berlangsung dalam waktu dekat. Sekitar Gunung Ciremai di Kabupaten Kuningan bisa menjadi alternatif pilihan untuk menghabiskan waktu pada akhir 2023 ini.

Keberadaan Kaki Gunung Ciremai menyimpan beberapa tempat tersembunyi, beberapa di antaranya yakni Desa Cibuntu dan Desa Kaduela. Keduanya berada di Kecamatan Pasawahan yang berada tepat di Kaki Gunung Ciremai bagian utara.

Berikut ini ulasan singkat Desa Cibuntu dan Desa Kaduela yang harus Anda baca sebelum berkunjung;

    1.Desa Cibuntu

Desa Wisata Cibuntu berjarak 17 kilometer dari pusat pemerintahan Kabupaten Kuningan. Desa yang semula merupakan tambang galian ini berubah menyuguhkan pesona alam hamparan persawahan dan hutan bambu.

Potensi desa yang diresmikan pada 2012 merupakan salah desa wisata unggulan di Kuningan. Di dalamnya, ada Air Terjun Gongseng, camping ground, wisata offroad, hingga ratusan homestay.

Selain itu, situs peninggalan masa lampau masih terjaga baik. Di antaranya, situs Saurip Kidul, Bujal Dayeuh, dan Hulu Dayeuh. Situs tersebut merupakan sisa masa kejayaan kerajaan Hindu-Budha.

Keberhasilan Desa Wisata Cibuntu dalam mengundang pelancong berbuah penghargaan sebagai salah satu dari 5 Desa Terbaik dalam bidang homestay di tingkat ASEAN.

Setelah diganjar penghargaan itu, masyarakat desa terus meningkatkan pelayanan dan penyediaan akomodasi dengan menerapkan tetap menerapkan cleanliness, health, safety and environment (CHSE).

    2. Desa Kaduela

Selain Desa Wisata Cibuntu, ada Desa Kaduela yang juga terus berbenah menjadi destinasi unggulan. Sama-sama berada di Kecamatan Pasawahan, Desa Kaduela mengandalkan potensi alam sebagai nilai jual.

Pengelolaan wisata di Desa Kaduela dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Arya Kamuning. Warga di desa itudiberdayakan untuk menghasilkan miliaran rupiah dari pengembangan sektor pariwisata hingga upaya melawan praktik rentenir melalui koperasi simpan pinjam. 

Keberadaan Gunung Ciremai di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, menyimpan banyak potensi alam yang menarik minat orang untuk terus bertandang. Salah satu spot daya tarik adalah Telaga Cicerem di Desa Kaduela, Kecamatan Pasawahan.

Telaga Cicerem yang saat ini menjadi daya tarik baru wisata Kuningan berjarak 29 kilometer dari pusat kota Kuningan dan bisa tempuh dalam satu jam perjalanan. 

Untuk bisa sampai di lokasi, pengunjung bisa melintasi beberapa akses, baik menggunakan jalur Cirebon Dukupuntang atau Sumber-Mandirancan. Tidak perlu khawatir, akse memadai bagi kendaraan roda empat. 

Sesampainya di Desa Kaduela Telaga Cicerem, pengunjung akan dikenakan biaya tiket masuk sebesar Rp15.000 dan langsung diarahkan untuk memarkirkan kendaraannya di lokasi parkir yang sudah disediakan pengelola. 

Setiba di lokasi, pengunjung langsung disajikan pemandangan telaga atau perigi yang memiliki luas 900 meter nan eksotis. Pancaran sinar matahari membuat air di telaga tersebut tampak biru dan jernih, sehingga ribuan ekor ikan air tawar bisa terlihat jelas. 

Beberapa spot menarik disediakan oleh pihak pengelola bagi pengunjung yang ingin berswafoto atau memberi makan ikan di telaga tersebut. 

Tidak hanya melakukan swafoto atau sekadar bersantai menyaksikan panorama alam, pengunjung pun bisa mengelilingi Telaga Cicerem menggunakan perahu atau pun berenang bersama ribuan ikan. 

Keberadaan Telaga Cicerem tidak lepas dari cerita legenda seorang wanita bernama Nyi Bomas Inten. Sosok tersebut merupakan warga asli Desa Kaduela yang dipersunting Syekh Abdul Iman keturunan dari Kesultanan Cirebon. 

Masyarakat Desa Kaduela mempercayai, kalau Nyi Bomas Inten masih menjaga Telaga Cicerem. Sehingga, masyarakat sekitar bahu membahu untuk menjaga kelestarian sumber mata air tersebut.

Selain itu, masyarakat sekitar membuat patung yang menyerupai sosok Nyimas Bomas Inten di tengah telaga. Patung tersebut saat menjadi ikon wisata tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hakim Baihaqi
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper