Bisnis.com, CIREBON - Desa Kaduela di Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan diganjar penghargaan sebagai desa mandiri dan maju dari Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).
Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar mengatakan desa tersebut sudah mampu menonjolkan potensi dan membangun citra kuat, sehingga beda dari destinasi lain.
“Penghargaan itu diberikan untuk mengapresiasi upaya desa dalam upaya mengembangkan desa wisata serta mempromosikan kepada khalayak lebih banyak. Ayo berwisata ke desa saja,” kata Halim melalui keterangan tertulis, Selasa (28/11/2023).
Selain itu, Halim juga mengimbau kepada seluruh desa untuk membangun secara otentik, mendinamiskan kelembagaan dan budaya desa senantiasa adaptif terhadap lingkungan.
Menurutnya, desa wisata harus mengedepankan keunikan desa, budaya, hingga kesenian. Sektor kepariwisataan dianggap menjadi salah satu strategi meningkatkan pendapatan warga.
“Saat ini desa-desa wisata mencakup jenis wisata yang meriah. Di antaranya yakni wisata danau dan laut, pantai, pegunungan, hutan, sungai, air terjun, air panas, embung, kolam pemandian umum, taman, budaya, seni dan tradisi, sejarah dan religi, dan kuliner,” kata Halim.
Baca Juga
Desa Kaduela di Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat terus berbenah. Daerah yang berada di Kaki Gunung Ciremai ini mengandalkan sektor pariwisata sebagai nilai jual.
Melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Arya Kamuning, warga di Desa Kaduela diberdayakan untuk menghasilkan miliaran rupiah dari pengembangan sektor pariwisata hingga upaya melawan praktik rentenir melalui koperasi simpan pinjam.
Direktur BUMDes Arya Kamuning Iim Ibrahim menyebutkan unit usaha milik desa ini dibentuk pada 2017 dengan semangat untuk menyejahterakan seluruh warga yang ada di Desa Kaduela.
Selain itu, keberadaan BUMDes ini bertujuan pula untuk mengelola salah satu aset milik Desa Kaduela, yaitu Telaga Biru Cicerem.
"Awalnya masyarakat di Kaduela yang berusia siap kerja, biasanya meninggalkan kampung halaman untuk bekerja ke luar kota. Itu yang membuat kami tergerak untuk mengembangkan potensi ini," kata Iim.
Andalan utama dari BUMDes Arya Kamuning ini adalah Telaga Cicerem. Objek wisata tersebut sejak beberapa tahun terakhir ini menjadi primadona bagi wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Kuningan.
Disebutkan Iim, Telaga Cicerem mampu mengundang 20.000 orang setiap bulannya untuk datang.
"Telaga Biru Cicerem ini memiliki keunggulan dibandingkan telaga lainnya. Memiliki air bening berwarna biru, telaga ini seperti surga tersembunyi yang ada di sekitar Gunung Ciremai," ujar Iim.
Tidak puas dengan Telaga Cicerem, BUMDes Arya Kamuning membangun Sideland Kaduela pada akhir 2022. Wisata teranyar itu di dalamnya terdapat kolam renang yang memiliki pemandangan terasering sawah, Gunung Kuda, dan puncak Gunung Ciremai.
Iim mengatakan, wisata Sideland Kaduela memiliki perosotan panjang 50 meter yang tidak dimiliki wisata lainnya di Kabupaten Kuningan maupun Kabupaten Cirebon.
"Wisata Sideland juga berbeda dengan wisata lainnya di Kuningan. Perosotan kami juga paling panjang," ujar Iim.
Keberadaan aktivitas pariwisata di Desa Kaduela, lanjut Iim, mampu meraup pendapatan hingga Rp3 miliar. Dari jumlah tersebut, 25% dikontribusikan untuk pendapatan asli daerah (PAD) Kuningan.
Selain itu, setiap tahunnya juga BUMDes ini juga menggelontorkan dana sebesar Rp532 juta program corporate social responsibility (CSR) yang meliputi santunan anak yatim, penerangan jalan umum, hingga biaya anak sekolah.
"Jadi intinya, ini dilakukan oleh masyarakat dan hasilnya juga untuk masyarakat di Desa Kaduela," kata Iim.
Seiring berjalannya waktu, BUMDes Arya Kemuning juga mengelola beberapa unit usaha lain mulai dari unit simpan pinjam, layanan wifi, hingga payment online banking (POB).