Bisnis.com, BANDUNG -- PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) memastikan akan segera melengkapi konektivitas menuju dan dari stasiun baik Stasiun Tegalluar maupun Stadiun Padalarang.
Berdasarkan pantauan Bisnis, akses stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) baik Padalarang maupun Tegalluar masih belum mumpuni. Bahkan, meski akan segera diujicoba pada September mendatang, akses menuju menuju dia stasiun tersebut masih belum maksimal.
Contohnya, jalan menuju Stasiun Tegalluar masih harus melalui jalan kecil baik dari Cimincrang yang berbatasan langsung dengan Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), kemudian dari Stasiun Cimekar yang juga merupakan akses jalan kecil.
Direktur Utama PT KCIC Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan hal tersebut memang menjadi permasalahan saat ini yang terus diatasi. Untuk itu, pihaknya hari ini meresmikan Traffic Aksesibilitas Jembatan Cibiru Hilir.
Selain itu, beberapa upaya lainnya yakni akan segera meminta pemerintah untuk membuka gerbang tol (GT) di KM 151 A dan B untuk memudahkan akses menuju Stasiun Tegalluar.
"Untuk 151 A desain, rencana sudah selesai, tinggal pembebasan lahan. Sedangkan yang 152 B dalam waktu dekat sudah bisa digunakan," kata Dwiyana, Kamis (10/8/2023).
Tak sampai di sana, pihaknya pun menggandeng Summarecon, Damri dan asosiasi Hotel Bandung yang akan menyediakan shuttle untuk menghubungkan stasiun Tegalluar dengan pusat-pusat kota.
Ia menyebut, nantinya akan ada empat bus sebagai shuttle di kawasan Mall Summarecon yang akan melayani masyarakat menuju stasiun Tegalluar. Selain itu Shuttle juga akan disiapkan oleh Damri dan asosiasi Hotel Bandung melalui kerjasama yang telah dijalin oleh KCIC.
Hal ini kata dia dilakukan untuk memudahkan masyarakat agar bisa mengakses Stasiun Tegalluar dan menggunakan KA Cepat. Pembangunan akses dan Intermoda ini merupakan hasil kolaborasi dari Pemerintah Daerah DKI Jakarta, Jawa Barat, Kemenkomarves, Kementerian PUPR, Kementerian BUMN, dan seluruh stakeholder terkait lainnya.
Untuk diketahui terhitung sejak akhir Juli 2023, pembangunan prasarana KA Cepat telah mencapai 95,57%. Saat ini proses testing dan commisioning atau uji coba dengan kecepatan mencapai 350 km per jam terus dilakukan.
Ke depan, ia memastikan pihaknya akan terus memperbanyak akses dan layanan menuju stasiun KA Cepat agar masyarakat lebih mudah menjangkau stasiun KA Cepat.
"Tidak hanya bermanfaat bagi penumpang KA Cepat, jembatan baru ini diharapkan juga bisa bermanfaat dan memberikan dampak baik bagi aktivitas masyarakat di sekitar trase," ujarnya.