Kepala Badan Pengelola (BP) Rebana Bernardus Djonoputro mengatakan dari 43.000 hektare lahan yang disiapkan dan tersebar di 13 kawasan industri, sebagian lahan sudah mulai digarap.
“Ada 20 perusahaan yang sudah mulai melakukan pekerjaan untuk kawasan industri. Dan di kawasan industri ini sudah mulai membangun tenan-tenan mereka,” katanya di arena West Java Investment Summit (WJIS) 2023 di Mason Pine, Padalarang, Bandung Barat, Rabu (9/8/2023).
Menurutnya industri yang masuk ke Rebana didorong pada industri manufaktur modern mulai dari data center, industri kendaraan listik, logistik modern , hingga garmen yang lebih modern.
“Kombinasi antara padat karya dan teknologi, karena tetap dibutuhkan skill tertentu karena ini yang bisa ditawarkan Jawa Barat,” ujarnya.
Rebana di tengah isu urbanisasi ini menurutnya adalah wilayah metropolitan yang jumlah penduduknya 10 juta, ditopang sumber daya alam dan infrastruktur yang kuat.
“Di sinilah bagaimana caranya memanfaatkan urbanisasi secara produktif, proses transformasi ini yang menjadi fokus, dan ini menjadi inovasi pemerintah Jawa Barat,” paparnya.
Upaya menciptakan tata kelola urbanisasi yang baik di Rebana menurutnya didukung dengan penciptaan lembaga yang bisa memanajerial kumpulan kawasan.
"Ini menjadi yang pertama di Indonesia, tidak ada yang memiliki ini, di dunia ada New York, Tokyo, Mumbai memiliki lembaga regional untuk mengelola isu metropolitan,” tuturnya.
Bisnis Indonesia perwakilan Jawa Barat menggelar Program Jelajah Investasi dan Infrastruktur Jabar Juara 2023. Perjalanan jurnalistik ini turut didukung oleh Humas Jabar dan Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Barat, Dinas Sumber Daya Air (DSDA), Dinas Perumahan dan Pemukiman Jabar, Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR), Pemerintah Kabupaten Sumedang, Bank BJB, Migas Utama Jabar, Bank Indonesia Jawa Barat, EIGER dan JNE.