Bisnis.com, BANDUNG—Realisasi investasi Provinsi Jawa Barat tercatat mencapai 50 persen atau senilai Rp103,6 triliun dari target yang dibebankan pemerintah pusat pada Semester I/2023.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Barat, Nining Yuliastiani, mengatakan realisasi itu berdasarkan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) sampai dengan Semester I Tahun 2023 yang telah ditanamkan investor di 27 kabupaten/kota.
“Realisasi investasi pada semester I 2023 memberikan sumbangan penyerapan tenaga kerja sebanyak 119.866 orang, serta jumlah proyek LKPM sebanyak 39.369 proyek,” katanya, Rabu (26/7/2023).
Menurutnya realisasi investasi pada periode tersebut meningkat senilai Rp20,17 triliun dari tahun 2022 periode yang sama, yang senilai Rp83,49 triliun.
“Serta mencapai 55,14 persen dari target nasional sebesar Rp188,03 triliun,” kata Nining.
Adapun sumbangan realisasi investasi tertinggi se-Indonesia tersebut menurutnya datang dari pemodal asing.
Baca Juga
Nining mencatat realisasi investasi untuk penanaman modal asing (PMA) di Jawa Barat tahun 2023, yang ditanamkan oleh investor sebanyak Rp66,4 triliun atau US$4,48 miliar, dengan asumsi kurs dolar terhadap rupiah senilai Rp14.800 sesuai dengan APBN 2023.
“Angka ini meningkat Rp1,27 triliun atau US$35,74 juta dari periode investasi yang sama pada tahun 2022 sebesar Rp43 triliun atau US$2,99 miliar," paparnya.
Sementara untuk jumlah tenaga kerja PMA menyumbang sebesar 75.336 orang atau naik 24.541 orang dari periode yang sama tahun 2022 sebanyak 50.795 orang.
Kemudian jumlah proyek LKPM naik dari 5.459 proyek LKPM pada periode Semester I tahun 2022, menjadi 11.408 proyek LKPM pada Semester I tahun 2023 atau naik 5.459 proyek LKPM.
Di sisi lain, usai menjuarai realisasi pada periode sebelumnya, nilai penanaman modal dalam negeri (PMDN) pada semester I 2023 menunjukan penurunan.
Modal yang ditanamkan oleh para investor lokal sebesar Rp37,2 triliun menurun Rp3,2 triliun dari periode investasi yang sama pada tahun 2022 sebesar Rp40, 49 triliun.
Kabar baiknya, hal ini tidak diikuti dengan penyerapan tenaga kerja dari PMDN. Dimana jumlah tenaga kerja sebesar 44.530 orang meningkat 9.507 orang dari periode yang sama tahun 2022 sebesar 35.023 orang.
Begitu pun untuk jumlah proyek LKPM sebesar 27.961 proyek LKPM atau naik 17.265 proyek LKPM dari 10.696 proyek LKPM pada periode yang sama tahun 2022.