Bisnis.com, BANDUNG—Sudah berjalan sejak 2019 lalu, program One Pesantren One Product (OPOP) yang diampu Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Jawa Barat dinilai sukses dan berlangsung baik.
Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum mengatakan program yang merupakan gagasan Gubernur Jabar Ridwan Kamil ini terbukti menjadi salah satu inovasi yang mendorong kemandirian pesantren.
“Program OPOP ini sudah ada di sekitar 16 provinsi. Digulirkan oleh Pak Gubernur, yang akhirnya program OPOP ini bukan hanya dinikmati oleh pesantren di Jawa Barat tapi oleh hampir di setiap provinsi di Indonesia sudah mengenal program OPOP,” katanya dalam pembukaan dan pengarahan pelatihan mandiri OPOP 2023, beberapa waktu lalu.
Dari catatan Bisnis provinsi yang sudah mengadopsi antara lain Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Sumatra Utara dan lainnya.
Menurutnya OPOP merupakan program kebanggaan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan sudah mendapatkan beragam penghargaan dari berbagai instansi.
“Perekonomian penting dalam segalanya, termasuk dalam mengelola lembaga agama. Kami berpikir lingkungan pesantren, perhatian umat pada pesantren berbeda dengan 20 tahun ke belakang,” tuturnya.
Baca Juga
Sub Program 'Pesantren Juara' ini pun sudah memiliki payung hukum berupa Pergub Nomor 24 Tahun 2019 tentang One Pesantren One Product. Melalui program OPOP, setiap pesantren diharapkan mampu menciptakan, mengembangkan dan memasarkan produk yang dihasilkan. Sehingga, pesantren akan mandiri, memiliki daya saing, dan tentunya semakin berkembang.
Kepala Dinas KUK Jabar Kusmana Hartadji melaporkan selama empat tahun bergulir, sebanyak 2.844 pesantren sudah tergabung dalam program OPOP. Pemda Provinsi Jabar sendiri menargetkan sebanyak 5.000 pesantren dapat bergabung dalam program tersebut hingga 2023.
"Pada tahun 2023 target 2.156 pondok pesantren. Insyaallah akan tercapai berkat dukungan Bapak Gubernur dan Wagub dan berbagai pihak terkait,” paparnya.
Bisnis Indonesia perwakilan Jawa Barat menggelar Program Jelajah OPOP. Perjalanan jurnalistik ini turut didukung oleh Humas Jabar dan Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat, Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Jawa Barat, Bank BJB, BSI dan XL Axiata.