Bisnis.com, BANDUNG -- Masyarakat Indonesia menjadi market potensial bagi ekosistem bisnis kesehatan di Malaysia. Hal tersebut tergambar dalam Malaysia Healthcare Expo (MH Expo) di Trans Studio Mall, Kota Bandung.
Gelaran expo yang digelar 1-4 Juni 2023 tersebut menawarkan fasilitas perawatan dan perjalanan dari 20 fasilitas kesehatan swasta terbesar di Malaysia.
Direktur Malaysia Healthycare Travel Council Indonesia Farah Delah Suhaimi mengatakan, setidaknya pada 2022 lalu setidaknya ada 317 ribu pasien yang datang ke Malaysia untuk melakukan pengobatan.
"Kalau sebelum pandemi Covid-19 itu 670 ribu pada 2019 lalu, pas Pandemi kita stop dulu, lanjut lagi di 2022," jelasnya, Kamis (1/6/2023).
Ia menegaskan, Malaysia sudah sangat siap untuk melayani perjalanan perawatan atau pengobatan dari Indonesia menuju Malaysia. "Kita siap dengan mengajak masyarakat Indonesia yang ingin melakukan eksplorasi duni kesehataan di Malaysia," jelasnya.
Paling banyak, Farah menyebut warga Indonesia yang berobat ke Malaysia berasal dari Sumatra dan Jawa.
Dia pun menyebut empat layanan kesehatan di Malaysia yang sering dibutuhkan oleh warga Indonesia. Empat layanan kesehatan itu di antaranya berkaitan dengan penyakit jantung, kanker, ortopedi hingga bayi tabung.
"Yang pertama adalah jantung atau sakit yang berkenaan dengan jantung, kedua kanker berbagai jenis kanker dan ketiga ada ortopedi, tadi dibilang mengenai bayi tabung, sebenarnya semenjak tahun 2019 itu sudah banyak sekali menerima permintaan bayi tabung," ujar dia.
Selain itu, kata Farah, adapula warga Indonesia yang hanya memerlukan medical check up di Malaysia. Dia menilai warga Indonesia lebih memilih Malaysia sebagai rujukan berobat karena harganya yang lebih terjangkau jika dibandingkan dengan negara lain. Kemudian, letak Malaysia pun begitu dekat dengan Indonesia.
"Jadi di Malaysia itu harga yang kita berikan ke pasien adalah sama antara warga Indonesia dan Malaysia, tidak ada bedanya di rumah sakit swasta. Dan satu lagi harga di Malaysia dikawal oleh Kementerian Kesehatan Malaysia," papar dia.
Meskipun demikian, Farah menegaskan, rumah sakit di Malaysia tak berniat bersaing dengan rumah sakit di Indonesia dalam memberi layanan kesehatan. Rumah sakit di Malaysia hanya ingin dijadikan sebagai opsi kedua oleh warga Indonesia.
Maka dari itu, tak ada target khusus jumlah kunjungan pasien yang dicanangkan oleh pemerintah Malaysia. Layanan kesehatan yang diberikan oleh rumah sakit di Malaysia merupakan bentuk memuliakan nilai-nilai kemanusiaan.
"Kita tidak pernah bersaing dengan rumah sakit di Indonesia, tetapi kita selalu mau pasien di Indonesia menjadikan Malaysia sebagai second opinion atau opsi kedua untuk melakukan pengobatan, dan juga alternatif," kata dia.
Di lokasi yang sama, Duta Besar Malaysia untuk Indonesia, Dato' Syed Mohamad Hasrin Tengku Hussin, menyebut hubungan terkait medis antara Indonesia dan Malaysia sebenarnya saling menguntungkan.
Meski tak menyebut angkanya secara rinci, Hasrin menyebut marak juga warga Malaysia yang datang ke Indonesia untuk kepentingan medis. Misalnya, untuk kepentingan penelitian kesehatan, obat tradisional, hingga pelatihan bagi dokter.
"Insya Allah kalau berterusan untuk manfaat kedua rakyat kedua negara akan terus menyumbang ke lebih banyak lagi peluang untuk kerja sama di antara Indonesia dan Malaysia khususnya dalam kerja sama kesehatan," kata dia.
Ke depan, Hasrin berharap kerja sama yang dijalin dengan Indonesia dapat terus berkembang sehingga menguntungkan dari segi ekonomi bagi kedua negara. Adapun selama tahun 2022, jumlah perdagangan yang terjadi antara Malaysia dan Indonesia mencapai angka US$30 juta.
"Jadi yang perlu kita lakukan adalah bagaimana mau meningkatkan lagi kerja sama sedemikian ekonomi itu agar nilainya meningkat dan memberi manfaat bagi kedua negara," kata dia.
Sementara itu, Wakil Kepala Eksekutif Institut Jantung Negara (IJN) Datuk Akmal Arief Fauzi mengatakan, keikutsertaannya dalam Malaysia Healthcare Expo Bandung 2023 merupakan bentuk dukungan dari upaya Malaysia menjadi tujuan pilihan untuk wisata medis.
“Pameran ini adalah kesempatan luar biasa bagi kami untuk terhubung dengan pasien Indonesia untuk berbagi modalitas pengobatan dan perawatan pasien terbaru kami. Melalui acara ini, kami bertujuan untuk semakin memperkuat posisi kami sebagai tujuan terdepan secara global bagi mereka yang mencari layanan kesehatan kelas dunia dalam lingkungan yang mendukung,” ujarnya.
Menurutnya, setidaknya ada 4.000-5.000 masyarakat Indonesia yang datang ke IJN untuk melakukan perawatan dan pengobatan dalam satu tahun. Menurutnya, saat ini IJN sudah melakukan terobosan dengan menggunakan peralatan kesehatan canggih untuk melayani setiap pasien yang datang.
Dengan komitmen jangka panjang terhadap inovasi dalam perawatan kardiovaskular dan toraks, IJN akan menampilkan fasilitas kelas dunia, teknologi mutakhir, dan serangkaian perawatan komprehensif yang ditujukan untuk memberikan perawatan jantung berkualitas tinggi.
Melalui Pusat Pasien Internasionalnya, IJN juga menawarkan layanan khusus yang dirancang untuk memastikan koordinasi perjalanan yang lancar, akomodasi, serta penerimaan dan pemulangan rumah sakit untuk menawarkan pengalaman bebas gangguan kepada pasien.