Bisnis.com, BANDUNG— Malaysia Healthcare Travel Council (MHTC) menargetkan kunjungan wisata kesehatan dari Indonesia hingga 4,2 juta di 2024 ini.
Manager MHTC Indonesia Rahmatullah Baragau menilai kunjungan wisata kesehatan dari Indonesia sangat tinggi, salah satunya dari Kota Bandung.
Untuk itu, pihaknya menggelar Malaysia Healthcare Expo 2024 yang berlangsung di tiga kota di Indonesia, yakni Kota Bandung, Kota Batam dan Kota Semarang.
Khusus di Kota Bandung, Malaysia Healthcare Expo 2024 yang didukung Bank BJB digelar di d'Botanica Mall Bandung, Jalan Dr. Djunjunan (Pasteur), Kota Bandung, mulai 9-12 Mei 2024.
Ia menilai, minat warga Kota Bandung untuk berobat atau wisata medis di Malaysia cukup tinggi. Sehingga Kota Bandung juga menjadi daerah pertama yang dipilih untuk menggelar Malaysia Healthcare Expo 2024. Alasannya,
"Untuk antusiasme warga Indonesia pergi ke Malaysia untuk berobat memang kita sendiri kaget kalau melihat datanya, bahkan dari quarter pertama di tahun 2024 ini saja udah melebihi dari tahun kemarin," ungkapnya.
Baca Juga
"Kami ingin memberikan pelayanan lebih bukan hanya pada warga Indonesia, tapi juga kepada partner-partner kita dalam ekosistem industri ini sendiri seperti dengan Bank BJB dan BJB Prioritas ini," tambahnya.
Rahmatullah menyebut, yang membedakan Malaysia Healthcare Expo 2024 dengan tahun sebelumnya adalah kali ini pelaksanaannya digelar di beberapa daerah.
"Kita akan hadir di kota-kota lainnya. Kedua, kita akan lebih bekerja sama dengan partner-partner strategis seperti Bank BJB ini. Dan partner-nya akan berbeda juga untuk di kota-kota lainnya. Pastinya, untuk paket pelayanan dan perawatan akan lebih menarik," imbuhnya.
Oleh karena itu, pihaknya pun mengajak masyarakat, khususnya warga Kota Bandung untuk berkunjung ke Malaysia Healthcare Expo 2024.
"Saya berharap untuk warga Bandung khususnya, silakan nikmati segala informasi, penawaran dari rekan-rekan hospital yang sudah datang ke sini. Untuk ke depannya harapan kami adalah memberikan pelayanan dan fasilitas yang lebih baik lagi sebagai second opinion untuk medical tourism," tuturnya.
Sementara itu, Group Head BJB Prioritas Yani Asmawinata mengatakan dalam memenuhi kebutuhan nasabah, pihaknya memberikan layanan gratis medical check up apapun di rumah sakit yang ada di bawah organisasi MHTC.
"Jadi ada yang gratis, ada yang diskon, semua kita fasilitasi. Selain untuk medical check up, kita ada program juga medical arrangement, yaitu bagaimana kita membantu nasabah mulai dari memilih rumah sakit sampai dengan memilih dokter hingga konsultasinya itu bisa gratis. Dengan ketentuan-ketentuan yang memang nasabah prioritas harus penuhi," kata Yani.
Menurutnya, hal ini menjadi bentuk apresiasi sekaligus perhatian BJB Prioritas terhadap kesehatan nasabah.
"Saat ini kesehatan itu merupakan concern-nya setiap nasabah, apalagi nasabah kami high network individual, kita ketahui bersama bahwa kebanyakan itu medical check up, berobat, view-nya itu sudah kebutuhan di luar negeri. Salah satunya kita bisa akomodir dan fasilitasi melalui MHTC," bebernya.
Yani mengatakan pihaknya juga memiliki beberapa fasilitas lainnya, seperti medical arrangement hingga education arrangement.
"Jadi concern keluarga itu kan selain kesehatan adalah pendidikan, jadi salah satu basic needs dari keluarga, itu kita punya bekerja sama juga dengan beberapa partner yang memang kita bisa fasilitasi untuk sekolah di luar negeri, ada di Australia, UK, China, Korea dan negara-negara lainnya," terangnya.
Masih di tempat yang sama, Deputy Director Tourism Malaysia Jakarta Siti Hajar Mohd Yunus mengatakan sasaran wisatawan dari Indonesia ke Malaysia tahun ini ditargetkan mencapai 4,2 juta.
"Tahun lalu kita target 1juta sekian, tapi yang datang sekitar 3 juta wisatawan dan 710.000 nya itu dari MHTC ini," ungkapnya.
Siti menyebut, biasanya wisatawan banyak berkunjung di penghujung tahun. "Mayoritas wisatawan dari Indonesia datang itu di bulan Desember atau akhir tahun," tandasnya.